Tuesday, October 26, 2010

MERAPI MELETUS...????

0 comments

sebenarnya kata bencana tidaklah tepat untuk memberikan informasi ini karena ini sebenarnya gunung sedang mempercantik diri.... tapi jangan salahkan gunung atau siapapun.. yang terpenting mari kita berdoa dan memohon kepada Allah semoga tidak terjadi apa-apa dalam peringatan ini... semua akan baik-baik saja..

Bissmillahirohmanirohim...
Astahfirullohaladimm...
Ya Allah selamatkan kami dan lindungi kami dari semua ini, tetapkanlah di dada kami keikhlasan dan kesabaran menghadapi semua ini.... amiin....

perkembangan

0 comments

BAYI TERKECIL DI DUNIA
Inilah bukti kekuasaan Tuhan, seorang bayi kecil yang sangat mungil ini bisa bertahan hidup denganukuran yang hanya memiliki berat 275 gram dan panjang 27 Cm!
Bertahan hidupnya bayi terkecil di dunia merupakan sebuah mukjizat di dunia kedoketeran. Bayi tersebut terlahir prematur pada minggu ke 25 dengan berat hanya 275 gram, lebih ringan daripada sebuah kaleng Coke. Bayi laki-laki tersebut terlahir di Rumah sakit Gottingen, Jerman. Terlahir pada saat kehamilan 25 mingu dan dirawat terlebih dahulu dalam inkubator selama seminggu sebelum diizinkan pulang ke rumahnya. Bayi dengan panjang 27 cm tersebut diizinkan pulang oleh dokter karena mereka meyakini bahwa bayi tersebut cukup kuat untuk dapat bertahan hidup. Juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa dokter yakin bahwa bayi tersebut akan tumbuh secara normal, dan sehat.

Bayi tersebut lahir 15 minggu lebih awal melalui operasi caesar, setelah ibunya datang ke rumah sakit dan mengabarkan bahwa kandunganya dalam resiko.
Sang bayi yang diberi julukan “Jari Tom” oleh para dokter, menghabiskan 6 bulan perawatan intensive untuk mencapai berat badan 3,7 kg, sesuai dengan kelahiran normal orang Jerman. Selama 6 bulan, bayi tersebut makan melalui tabung, bernafas melalui tabung, dipasang alat kontrol jantung, dipasangi kateter dan peralatan elektronik lainnya untuk memonitor organ vital selama 24 jam tanpa henti.
Kini, sembilan bulan setelah kelahirannya, tim dokter telah mengizinkan bayi yang belum diberi nama ini untuk diambil oleh kedua orangtuanya yang tinggal di Eighsfeld, wilayah Jerman tengah. Dokter telah memastikan kondisi bayi ini sudah cukup kuat untuk dirawat di rumah.

Pejabat dari RS Göttingen mengatakan, setelah mengecek semua catatan kelahiran prematur di seluruh dunia, mereka tidak menemukan kelahiran bayi laki-laki lain yang beratnya lebih rendah. Tiga bayi perempuan—termasuk satu di antaranya yang lahir di Amerika Serikat dengan berat sekitar 244 gram—juga mampu bertahan hidup. Rekor bayi-laki-laki prematur sebelumnya adalah seberat 294 gram.

Sunday, October 24, 2010

Stres dan Penanggulangannya

0 comments
Hidup manusia ditandai oleh usaha-usaha pemenuhan kebutuhan, baik fisik, mental-emosional, material maupun spiritual. Bila kebutuhan dapat dipenuhi dengan baik, berarti tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi pada kenyataannya seringkali usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut mendapat banyak rintangan dan hambatan.

Tekanan-tekanan dan kesulitan-kesulitan hidup ini sering membawa manusia berada dalam keadaan stress. Stress dapat dialami oleh segala lapisan umur.

Stress dapat bersifat fisik, biologis dan psikologis. Kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh manusia menimbulkan stress biologis yang menimbulkan berbagai reaksi pertahanan tubuh. Sedangkan stress psikologis dapat bersumber dari beberapa hal yang dapat menimbulkan gangguan rasa sejahtera dan keseimbangan hidup.

SUMBER STRESS

Sumber stress dapat digolongkan dalam bentuk-bentuk:

1. Krisis

Krisis adalah perubahan/peristiwa yang timbul mendadak dan menggoncangkan keseimbangan seseorang diluar jangkauan daya penyesuaian sehari-hari. Misalnya: krisis di bidang usaha, hubungan keluarga dan sebagainya.

2. Frutrasi

Frustrasi adaah kegagalan dalam usaha pemuasan kebutuhan-kebutuhan/dorongan naluri, sehingga timbul kekecewaan. Frutrasi timbul bila niat atau usaha seseorang terhalang oleh rintangan-rintangan (dari luar: kelaparan, kemarau, kematian, dan sebagainya dan dari dalam: lelah, cacat mental, rasa rendah diri dan sebagainya) yang menghambat kemajuan suatu cita-cita yang hendak dicapainya.

3. Konflik

Konflik adalah pertentangan antara 2 keinginan/dorongan yaitu antara kekuatan dorongan naluri dan kekuatan yang mengenalikan dorongan-dorongan naluri tersebut.

4. Tekanan

Stress dapat ditimbulkan tekanan yang berhubungan dengan tanggung jawab yang besar yang harus ditanggungnya. (Dari dalam diri sendiri: cita-cita, kepala keluarga, dan sebagainya dan dari luar: istri yang terlalu menuntut, orangtua yang menginginkan anaknya berprestasi).

AKIBAT STRESS

Akibat stress tergantung dari reaksi seseorang terhadap stress. Umumnya stress yang berlarut-larut menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, gelisah, keluar keringat dingin, jantung sering berdebar-debar, pusing, sulit atau suka makan dan sulit tidur). Kecemasan yang berat dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi-fungsi hidupnya dan pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa.

REAKSI TERHADAP STRESS

Reaksi seseorang terhadap stress berbeda-beda tergantung dari:
1. Tingkat kedewasaan kepribadian
2. Pendidikan dan pengalaman hidup seseorang

Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stress:
1. menghadapi langsung dengan segala resikonya.
2. menarik diri dan tak tahu menahu tentang persoalan yang dihadapinya/lari dari kenyataan.
3. menggunakan mekanisme pertahanan diri.

PENANGGULANGAN STRESS



a. Mengenal dan menyadari sumber-sumber stress.


b. Membina kedewasaan kepribadian melalui pendidikan dan pengalaman hidup.


c. Mengembangan hidup sehat. Antara lain dengan cara: merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, tidak tergesa-gesa ingin mencapai keinginannya, menyadari perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, dan sebagainya.

c. Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala sesuatu yang terjadi dengan tetap beriman kepadaNYa.


d. Minta bimbingan kepada sahabat dekat, orang-orang yang lebih dewasa psikolog, orang yang dewasa rohaninya, dan sebagainya).


e. Hindarkan sikap-sikap negatif antara lain: memberontak terhadap keadaan, sikap apatis, marah-marah. Hal-hal tersebut tidak menyelesaikan masalah tetapi justru membuka masalah baru.

Kebohongan dan Popularitas

0 comments
Psikolog dari Universitas Massachusetts, Amerika Serikat, Robert S. Feldman menemukan adanya hubungan antara kebohongan dan popularitas di kalangan pelajar (anak muda). Penelitian yang dilakukan Robert S. Feldman ini dimuat dalam edisi terbaru Journal of Nonverbal Behavior.

"Kami menemukan bahwa kebohongan yang dilakukan oleh pelajar sebenarnya menunjukkan bahwa pelajar tersebut memiliki kemampuan kontrol sosial yang tinggi", demikian kata Feldman.

Feldman melakukan penelitian terhadap 32 orang tua pelajar tingkat menengah dan atas yang berusia antara 11 hingga 16 tahun, dan memberikan kuesioner yang berisi tentang berbagai informasi mengenai aktivitas anak-anak mereka, hubungan sosial, serta kemampuan anak-anak mereka di sekolah. Berdasarkan atas data-data itu, para pelajar dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang memiliki tingkat sosialisasi yang rendah, dan kelompok yang memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi. Para pelajar dalam dua kelompok tersebut diminta satu persatu untuk melakukan tes terhadap rasa yang sedap pada minuman yang manis, serta minuman masam dan minuman yang tidak sedap. Kemudian mereka diminta untuk meyakinkan para pengawas bahwa mereka menyukai atau tidak menyukai apa yang mereka minum. Ini membuat para pelajar tersebut membuat satu pernyataan yang benar dan satu pernyataan yang bohong.

Kegiatan itu direkam dalam bentuk video dan diedit secara seimbang menjadi bagian-bagian tertentu. Kepada 48 orang mahasiswa diperlihatkan rekaman ke-64 kegiatan tes itu untuk mengevaluasi efektifitas para pelajar mengekspresikan reaksi mereka saat mencicipi minuman yang disajikan dalam tes. Hasilnya ternyata bertentangan dengan tes minum yang dilakukan, umur, jenis kelamin para pelajar yang dites, dan kemampuan sosialisasi seperti yang dikatakan orang tua pra pelajar yang menjalani tes.

"Kami ingin mendapatkan bahwa kemampuan sosialisasi yang tinggi akan membuat seseorang lebih mudah memperdayakan orang lain, atau bahwa menjadi seorang pembohong besar akan membuat seseorang semakin terkenal", kata Feldman.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa remaja adolesen lebih mampu melakukan kebohongan dibandingkan dengan remaja yang lebih muda. Remaja putri juga didapati lebih bisa melakukan kebohongan dibanding remaja pria. Pada semua tingkatan usia dan jenis kelamin, mereka yang memiliki kemampuan sosialisasi yang lebih tinggi ternyata lebih berpotesial untuk menjadi pembohong besar. Saat berbohong, mereka lebih mampu mengendalikan ekspresi wajah, gerakan tubuh, intonasi suara, serta kontak mata. Sedangkan mereka yang kurang bagus kemampuan sosialisasinya, mengalami banyak kesulitan dalam mengontrol perilakunya saat berbohong.

"Penelitian ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak realistis jika kita selalu berharap bahwa manusia akan selalu berkata jujur. Sebenarnya kita tidak ingin menerima kenyataan ini. Anak-anak pada usia muda berpikir untuk selalu bersopan santun dan berkata manis dalam segala situasi, meskipun sebenarnya yang mereka katakan bukanlah suatu kejujuran yang sebenarnya. Dengan begitu, mereka dapat diterima dengan baik oleh lingkungannya, semakin mendapat tempat, dan semakin populer", demikian kata Feldman.

Surat kepada sang Mentari

1 comments


assalamualaikum sehabat yang diRahmati Allah..

Pagi adalah saat yang tepat untuk menenangkan diri dikeheningan pagi dan dlanjut diheheningan subuh yang begitu sejuk. sahabat yang luar biasa pahamilah bahwasanya pagi menyempan beribu misteri yang harus dipecahkan. Pagi adalah awal aktivitas kita aktivitas yang baik pasti sudah melalui tahap persiapan yang baik pula. Kapan kita mempersiapkanya ya ketika subuh seperti inilah, karena pikiran kita masih sangat fresh dan begitu tenang dan hening..

sahabat yang dirahmati Allah marilah kita selalu mengucapkan rasa syukur kita kepada Allah yang telah membangunkan kita dari kepekatan malam yang hitam dan berganti pagi yang begitu indah. Sadarilah sobat ini ada;lah nikmat yang di berikan kepada kita. Besrsyukurlah maka akan di tambah nikmat lainnnya....

sahabat Yang di Rahmati Allah tetap semangat dan ikhlas menjalani kehidupan ini.. maka kita akan menemukan jawaban atas pertanyaan hidup dan kepelikan hidup ini. Dengan bangun pagi mari kita buka pandangan kita menatap alam-Nya, Buka telinga kita untuk mendengarkan nada-nada-Nya yakni kicauan dan nyanyian alam ini. buka hidung kita hiru udara segarnya.......

Allah telah memberikan segalanya kepada kita, nikmat mana lagi yang engkau dustakan????????

Hidup bermula dari ketiadaan dan akan berakhir dengan ketiadaan

0 comments


Pemaknaan hidup yang keliru membuat orang terjerumus dalam kehidupan yang begitu pelik dan ahirnya menyusahkan diri sendiri. Karena kehidupan yang sementra ini di maknai dengan salah mereka menganggap hidup ini kekal dan abadi, ketika mereka gagal dengan nada tegas mereka menganggap bukan dia penyebaba kegagalannya, luar biasa manusia sudah lupa akan hakekat hidup yang sangat singkat ini.. sahabat yang selalu dirahmati Allah sadarilah sobat kita semua kan mengalami yang namanya mati dan ingta setiap yang bernyawa pasti akan mengalami mati, hidup berawal dari ketiadaan dan pasti akan berakhir dengan ketiadaan.. jalanilah hidup ini dengan penuh kesadaran maka anda akan menemukan kedamaian dan akhirnya tersdara bahwa anda akan mati.....

dan matilah di jalan-Nya... amiin

Thursday, October 21, 2010

0 comments


semoga lebih bermanfaat....
yuk kita sadar......

Wednesday, October 20, 2010

kebohongan Teori Hirarki

0 comments
Abu Dzar Mendobrak Teori Maslow Selama beberapa dekade ini, teori-teori yang menjelaskan tentang perilaku manusia telah didominasi oleh pemikir-pemikir barat. Paradigma tentang manusiapun bergeser dari penelitian terhadap jiwa manusia, menjadi pengakuan terhadap manusia yang hanya ditentukan oleh perilakunya. Hal ini tidak mengherankan, karena pemikir barat seperti Freud, Skinner, Adler, Fromm, Jung selalu berpikir dengan logika penyangkalan terhadap tuhan, logika keras kepala, logika dogmatis, dan logika untuk diri sendiri. Ilmuwan-ilmuwan timur seperti Ibnu Sina yang sudah bersusah payah mencari kebenaran, digantikan oleh ilmuwan-ilmuwan amatir dari barat yang hanya berusaha mencari pembenaran. Untuk apa anda bertanya? Jelas untuk status, pengakuan dari kalangan ilmiah, untuk menciptakan sebuah disertasi yang akan dipuji oleh banyak orang, untuk merasa nikmatnya didengarkan oleh orang banyak, untuk sebuah nobel, untuk popularitas, untuk menyembah pemikirannya sendiri, untuk merasa paling benar. Jika anda sedikitpun bertanya apakah mereka memikirkan manfaat dari teori mereka? Saya akan menjawab dengan tegas tidak!. Mengapa? Karena sampai saat ini mereka terus menerus berseteru dengan jargon-jargon mereka, yang satu mempertahankan teorinya yang lain menentangnya. Masing-masing berteriak untuk kepentingan diri mereka sendiri. Sesungguhnya pengakuan terhadap teori-teori merekapun tidak datang dari mayoritas ilmuwan dunia, akan tetapi hanya dari beberapa organisasi barat yang mengukuhkan diri sebagai penentu yang benar dan yang salah. Dari mana datangnya keabsahan metodologi? dari mana datangnya sekolah-sekolah yang diakui? dari mana datangnya jurnal-jurnal acuan? ya jelas dari barat. Pada suatu saat mereka bisa saja mengakui sebuah teori yang tidak memiliki dasar metodologi yang kuat seperti teori psikoanalisa Freud, di saat lain mereka sangat meninggikan pentingnya cara eksperimental, laboratorium, statistik, dan variabel-variabel seperti Skinner. Jadi sesungguhnya cara yang digunakan adalah cara suka-suka. Saya yakin andapun tidak akan mau mengambil orang-orang seperti ini sebagai pemimpin. Maslow adalah salah satu ilmuwan pengembang teori humanistik pada dekade 1950-an. Ia adalah salah satu ilmuwan moderat yang berusaha menengahi teori psikoanalitik dan behavioristik. Psikoanalisa sendiri menganggap bahwa seluruh perilaku manusia dilandaskan oleh ketidaksadaran dan instink-instink kebinatangan, sedangkan behavioristik mengakui manusia sebagai hasil dari stimulus lingkungan, atau tidak berbeda dengan sebuah mesin yang hanya bekerja berdasarkan perintah. Psikolog humanis memberikan penekanan, dan pengakuan terhadap faktor-faktor internal, seperti perasaan, nilai-nilai luhur dan harapan. Tetapi anehnya mereka tetap tidak mengakui adanya jiwa! Mungkin karena mereka terlalu ekstrem dalam kemoderatannya. Maslow sendiri menyusun konsep hirarki kebutuhan manusia, hirarki ini adalah landasan motivasi bagi manusia untuk berperilaku. Hirarki kebutuhan maslow memiliki sifat universal, sehingga seharusnya ia dapat menjelaskan berbagai perilaku manusia pada setiap tingkat ekonomi, budaya, zaman dan letak geografis. Pada tingkatan yang paling rendah dari hirarki kebutuhan maslow adalah kebutuhan biologis, yaitu makan dan minum. Menurut Maslow tanpa terpenuhinya kebutuhan ini, manusia tidak akan mampu dan tidak akan pernah mencapai tahap berikutnya. Jadi setiap tingkatan adalah prasyarat bagi tercapainya tingkatan berikutnya. Untuk melewati tahap ini manusia akan melakukan apa saja!dan menghiraukan resiko apapun untuk memenuhi kebutuhan biologisnya! Sangat logis, dan ini adalah pendapat Maslow. Pada tingkatan yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Bagaimanakah manusia yang telah mencapai aktualisasi diri? Menurut Maslow orang yang teraktualisasi sudah dapat menerima diri mereka sendiri juga orang lain, ia cenderung berperilaku spontan, kreatif, dapat mengarahkan diri mereka sendiri atau self directed, baik dalam memecahkan masalah maupun dalam menjalin hubungan interpresonal, tidak otoriter, menghargai pengalaman, memiliki emosi yang kaya, cenderung untuk mencintai alam dll. Yang lebih unik adalah bahwa pada tahap ini, individu dikatakan mengalami sebuah peak experiences yaitu perasaan mistis dan spiritual yang membuat individu merasakan kesatuan dengan sesuatu di luar diri. Menurut Maslow sesungguhnya tahap ini tidak akan pernah tercapai, karena manusia terus menerus bergerak menuju aktualisasi diri. Beratus-ratus tahun yang lalu Imam Ali A.S bersabda ” kenalilah dirimu sendiri maka engkau akan mengenal Tuhanmu”, bukankah aktualisasi diri adalah bukti terhadap adanya Tuhan. Maslow telah menemukan bukti terhadap keberadaan Tuhan tapi ia enggan mengakuinya, namun ia tidak kuasa berdiam diri. Kembali kepada hirarki kebutuhan Maslow, tadi telah diutarakan bahwa pada tingkat paling bawah adalah kebutuhan biologis dan tingkat paling atas adalah aktualisasi diri, diantara keduanya adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan afiliasi atau kebutuhan sosial, dan kebutuhan self esteem atau kebutuhan untuk memiliki rasa percaya diri. Disini saya tidak akan membahasnya satu persatu secara rinci karena melalui nama dari masing-masing tingkatan sudah cukup untuk menggambarkan makna dari tingkatan tersebut. Tingkatan kebutuhan ini sering digambarkan dalam bentuk piramid dan perlu saya tekankan lagi bahwa tiap tingkatan merupakan prasyarat bagi tingkatan yang berikutnya. Seseorang tidak akan mencapai aktualisasi diri tanpa terpenuhi haus dan laparnya, pengakuan sosialnya, dan pengakuan terhadap kualitas dirinya. Abu Dzar Al Ghifari adalah salah satu sahabat Nabi SAAW yang ikut serta dalam perang Tabuk. Tabuk sendiri terletak sangat jauh dari Madinah yaitu sekitar empat ratus mil. Rombongan nabi berangkat dengan perbekalan dan persenjataan yang seadanya. Di tengah perjalanan, tiga orang, satu demi satu tercecer di belakang, dan setiap kali ada yang tercecer, Nabi SAAW diberi tahu, dan setiap kali Nabi berucap ” jika ia orang baik, ALLAH akan mengembalikannya dan jika ia orang tidak baik, lebih baik ia tidak pergi (tidak menyusul)”. Unta Abu dzar yang kurus dan lemah termasuk yang terbelakang, dan Abu Dzar pun akhirnya tertinggal di belakang. Seorang sahabat berucap “Ya Rasulullah! Abu Dzar juga tercecer!” Nabipun mengulangi kalimat yang sama “Jika ia orang baik, ALLAH akan mengembalikan dia pada kita, dan jika tidak baik, lebih baik ia pergi”. Pasukan terus maju dan Abu Dzar makin tercecer tetapi tidak ada yang dapat dilakukannya, binatang tunggangannya tetap tidak berdaya. Apapun yang ia lakukan untanya tetap tidak bergerak, dan kini ia tertinggal beberapa mil di belakang. Ia membebaskan untanya dan memikul sendiri muatannya. Dalam suhu terik itu ia meneruskan perjalanan di gurun panas. Ia serasa akan mati kehausan. Ia menemukan tempat berteduh di batu-batu yang terlindung panas oleh bukit. Di antara batu-batu itu ada sedikit air bekas hujan yang menggenang, tetapi ia berniat tidak akan meminumnya mendahului sahabatnya, Rasulullah SAAW. Ia mengisi air itu ke dalam kantong kulit , memikulnya, dan bergegas menyusul kaum Muslim yang telah jauh di depan. Di kejauhan mereka melihat suatu sosok. “Ya Rasulullah! Kami melihat suatu sosok menuju arah kita!” Beliau SAAW berucap semoga itu Abu Dzar. Sosok itu makin dekat, memang itu Abu Dzar, tetapi tenaga yang terkuras dan dahaga serasa mau mencopot kakinya. Nabi SAAW khawatir ia akan rubuh. Nabi SAAW menyuruh memberikannya minum secepatnya, tetapi Abu dzar berkata serak bahwa ia mempunyai air. Nabi SAAW berkata: “Engkau mempunyai air, tetapi engkau hampir mati kehausan!” “Memang, ya Rasulullah! Ketika saya mencicipi air ini, saya menolak meminumnya sebelum sahabatku Rasulullah” Sungguh Abu Dzar telah mendobrak, memukul, dan merontokkan teori Maslow dengan pasti!. Mengapa? Teori maslow tidak mampu menjelaskan peristiwa ini, piramida hirarki kebutuhan Maslow tenggelam dalam pribadi, dan perilaku Abu Dzar yang hanya dapat dilihat secara multidimensional. Teori Maslow yang begitu digembar-geborkan tidak berdaya menjelaskan perilaku Abu Dzar yang self directed tanpa terpengaruh letih dan hawa panas, mencintai alam dengan melepaskan untanya, menjalin hubungan interpersonal yang harmonis dan memuaskan dengan sahabatnya yang mulia Rasulullah SAAW, bahkan berkorban demiNya. Semua itu menunjukkan bahwa Abu Dzar telah mencapai tingkat aktualisasi diri!. Lantas dimana letak kelemahan penjelasan teori Maslow? Ketika Abu Dzar merasakan lapar, haus, letih, bahkan terancam kematian! Ia yang berada dihadapan sebuah genangan air tetap tidak memikirkan kebutuhan biologis dirinya sendiri, akan tetapi memikirkan Rasulullah SAAW. Berarti aktualisasi diri dari Abu Dzar tercapai tanpa prasyarat, tanpa melalui tingkatan-tingkatan dasar. Abu Dzar tidak membutuhkan terpenuhinya kebutuhan biologis, bahkan ia rela mati, ia tidak membutuhkan pengakuan sosial, tercecerpun ia tidak putus asa, ia tidak membutuhkan pengakuan terhadap kemampuannya, tidak membutuhkan dukungan dari orang lain yang akan membuatnya percaya diri. Teori dari Abraham Maslow jelas salah! Aktualisasi diri tidak tercapai melalui sebuah hirarki, tidak seperti sebuah tangga dimana untuk mencapai puncaknya harus menaiki anak tangga satu persatu. Abu Dzar menemukan cara yang lebih cepat dan sederhana untuk mencapai aktualisasi diri, yaitu dengan mencintai Rasulullah SAAW!... syiar.net
0 comments




heeemmm sekedar nampilin sedikit pengenalan diri saya hehehheheee.....

mencari Tuhan

0 comments
Pencarian Tuhan
Menanggapi tulisan mengenai pencarian Tuhan melalui akal yang akhirnya terjebak dalam proses pembuktian keberadaan atau ketidakberadaan Tuhan, saya akan memberikan pandangan filosofis mengenai konsep Ada dan Tiada ini.
Kita sering menganggap bahwa suatu hal yang Ada menjadi Tiada itu adalah karena terjadinya suatu proses pelenyapan yang Ada. Anggaplah semisal kita punya sebuah cangkir, kemudian cangkir tersebut dihancurkan sehingga tidak tampak lagi cangkir tersebut. Benarkah cangkir tersebut yang awalnya Ada menjadi Tiada? Atau itu sebenarnya hanya proses transformasi dari benda dalam wujud tertentu menjadi wujud yang lain ?
Konsep ke-Tiada-an sebenarnya adalah konsep virtual untuk melabelkan adanya perubahan suatu wujud yang satu menjadi wujud yang lain. Tidak pernah ada di alam ini benda atau zat yang benar-benar menjadi Tiada setelah Ada. Atau sebaliknya, dari Tiada menjadi Ada. Yang ada adalah proses transformasi, baik itu transformasi ruang atau waktu maupun transformasi wujud atau sifat. Orang fisika mengatakan adanya “hukum kekekalan energi”.
Kalau kita amati lagi di alam ini, tidak ada satu pun hal yang Ada yang tercipta (oleh siapapun) dari hal yang Tiada. Semua hanya proses transformasi dari zat atau wujud yang ada menjadi zat atau wujud yang lain.
Implikasi dari pemahaman ini adalah bahwa, semua yang Ada itu berasal dari hal yang Ada lainnya. Awal muasal suatu yang Ada itu berasal dari yang Ada pula. Ketiadaan itu hanya suatu konsep virtual yang sangat tergantung pada dimensi ruang dan waktu. Dengan kata lain, Ketiadaan hanyalah sebuah label untuk menyebutkan suatu wujud atau zat dengan sifat tertentu telah berubah menjadi wujud atau zat dengan sifat yang berbeda dari sebelumnya.
Para pemikir (filosof) sering terjebak pada konsep asal muasal Ketiadaan. Seolah-olah awal dari segala awal adalah Ketiadaan. Seperti pendapat yang sering ditulis dalam bahasa Inggris sbb. “In the beginning there is nothing”. Yang benar adalah, “In the beginning there is something”.
Dengan demikian, pencarian Tuhan dengan menggunakan Akal tidak akan terjebak pada masalah pembuktian bahwa Tuhan Ada atau Tidak. Kalau manusia saat ini sadar bahwa dirinya Ada, maka pertanyaan selanjutnya adalah, wujud apa sebelumnya dari wujud manusia yang ada saat ini.
Dari proses pencarian sumber asal muasal keberadaan manusia, akhirnya kita memerlukan suatu sebutan untuk memberikan label sumber dari segala sumber yang Ada, yaitu Tuhan.
Jadi Tuhan selalu Ada pada saat manusia mulai menyadari keber-Ada-annya (manusia) di alam ini.
Yang manusia ingin selalu mencoba “membuktikan” keberadaan Tuhan itu sebenarnya adalah ingin “merasakan” (baik melalui panca-indera maupun indera yang lain) zat atau wujud Tuhan agar dia menjadi yakin atas keberadaan Nya. Tapi secara logika di atas, Keberadaan Tuhan selalu ada dengan kesadaran manusia bahwa dirinya (diri manusia sendiri) Ada.