Tuesday, March 23, 2010

lagi-lagi.....!!!!

0 comments
kehidupan memang tak pernah luput dari masalah, perihal masalh itu besar atau kecil semua seakan jadi perangkau di kehidupan ini. ketika kita diampun maslah tetap setia ada menemani pejalanan lika-liku kehidupan ini. Tapi apakah kita berlari menyikapi masalah ini? tidak mungkin.! karena sifatnya masalah yang setia melekat dalamkehidupan kita, mka kita harus baik kepada sang maslah itu, maka dengan sendirinya dia akan pergi meniunggalkan kita, karena dia takut ketika harus dilawan. sadarilah ketika pertama kita keluar dari rahim sang ibu, apakah kita g pnya maslah? kalau kita jawab tidak berartikita begitu naif. ketika kita pertama melihat duniapun kitasuda dihadapkan tantangan di kehidupan ini yakni kita bingung jadikita nangis dan mungkin bertanya-tanya. Tapi apakah kita terus mw masuk ke rahim tidak mungkin dwong... tetapi buktinya kita bisa keluar dari yang namanya maslah.. masa sekarang setelah kita lama didunia ini hanya karena masah kecilsaja kita slahkan yang lain.. janganlah terlalu sering beranggapan bahwa kesalahan bukan pada di saya tapi diri sayalah yang memulai membikin masalah...!!!!!

INGAT MASLAH BKAN UNTUK DIPIKIRKAN N BERLARI TAPI DI SELESAIKAN SEBIJAKSANA MUNGKIN JANGAN KALAH WAKTU KITA MASIH BAYI,.,.,.,.,.,., OKKKKK,,,

Monday, March 22, 2010

KEAJAIBAN YANG TERLUPAKAN

0 comments
TW,, Saat kgelapan datang kog nyamuk masih bsa dapat melihat,, bgtu pula semut dia tak sedikitpun salah arah ketika melewati jalan... subhannallah....!!!!!!

kini mungkin hanya terdiam melihat fenomena tersebut kenapa..??? tapi Allah maha tahu akan segala seluk beluk kehidupan ini...!!!!!!!!!!!

Sunday, March 21, 2010

tugas hari selasa

0 comments
Sigmund Freud was born May 6, 1856, in a small town -- Freiberg -- in Moravia. His father was a wool merchant with a keen mind and a good sense of humor. His mother was a lively woman, her husband's second wife and 20 years younger. She was 21 years old when she gave birth to her first son, her darling, Sigmund. Sigmund had two older half-brothers and six younger siblings. When he was four or five -- he wasn't sure -- the family moved to Vienna, where he lived most of his life.

A brilliant child, always at the head of his class, he went to medical school, one of the few viable options for a bright Jewish boy in Vienna those days. There, he became involved in research under the direction of a physiology professor named Ernst Brücke. Brücke believed in what was then a popular, if radical, notion, which we now call reductionism: "No other forces than the common physical-chemical ones are active within the organism." Freud would spend many years trying to "reduce" personality to neurology, a cause he later gave up on.

Freud was very good at his research, concentrating on neurophysiology, even inventing a special cell-staining technique. But only a limited number of positions were available, and there were others ahead of him. Brücke helped him to get a grant to study, first with the great psychiatrist Charcot in Paris, then with his rival Bernheim in Nancy. Both these gentlemen were investigating the use of hypnosis with hysterics.

After spending a short time as a resident in neurology and director of a children's ward in Berlin, he came back to Vienna, married his fiancée of many years Martha Bernays, and set up a practice in neuropsychiatry, with the help of Joseph Breuer.

Freud's books and lectures brought him both fame and ostracism from the mainstream of the medical community. He drew around him a number of very bright sympathizers who became the core of the psychoanalytic movement. Unfortunately, Freud had a penchant for rejecting people who did not totally agree with him. Some separated from him on friendly terms; others did not, and went on to found competing schools of thought.

Freud emigrated to England just before World War II when Vienna became an increasing dangerous place for Jews, especially ones as famous as Freud. Not long afterward, he died of the cancer of the mouth and jaw that he had suffered from for the last 20 years of his life.

NASEHAT KITA

0 comments
Setiap hari berpotensi baik; tetapi memang tidak setiap pribadi dari kita berfokus pada perasaan, pikiran, dan tindakan yang mengubah potensi baik menjadi kenyataan baik.

Banyak orang yang merasa mahal, tetapi tidak bekerja keras menjadikan dirinya dibayar tinggi.


Demi waktu,

jika bukan kasih sayang dan keindahan yang menjadi warna hati, wajah, dan cara-cara mu, pasti bukan keindahan yang kau lihat dan rasakan di dunia ini, tetapi kekejaman.

Dan yang dikejamkan adalah kehidupanmu.

Engkau adalah pena yang menuliskan cerita kehidupanmu sendiri. Jika cerita yang kau pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan yang menggunakan mu adalah tangan Tuhan.

hari-ahari aku tanggal 20-21 maret 2010

0 comments
tau g aku bahagia banget entah kenapa lagi ini hari ini aku merasa orang yang paling beruntung hbisa berteman dengan orang yang amat luar biaasa....!!!!!

aku senan g bisa berkumpul di forum mahasiswa islam........
aku dapat ilmu agama yang banyak yang tak bakal aku dapatkan kalau aku tidak bergabung dengan forum ini.... hehehehhehehe......

hari ini aku dapat..::: syukurilah kehidupan ini.. dan bertaqwalah kepada Allah maka hidupmu akan di permudahkan.......

ingat juga Allah menciptakantubuh kita bukan untuk di rusak dengan apapun seperti dengan rokok minuman keras dan lain sebagainya y ang sifatnya merusak sistem tubuh kita....... ISLAM IS THE WAY OF LIFE....!!!!!!!

Saturday, March 20, 2010

identitas diri

0 comments
nama : edi sumiarjo

alamat :paguyangan, brebes,jateng

ttl : brebes,16 agustus 2010

hobby : banyak,,, yang jelas yang mengasikkan,, spt mbaca, olah raga dell

status : sigle

motto : kehidupan adalah kewajiban yang harus dijalani dengan sebaik-baiknya...... semanat n fleksibel adalah hidup aku.....!!!!!!