Sunday, December 16, 2012

Bersama derita Aku mulai tegar

0 comments
Entah kenapa angin pagi ini menyapaku sombong
Burung yang biasanya berkicau kedaiamaian membisu dalam kebekuan
Mentari yang biasanya tersenyum tiba-tiba mengamuk dan menyembunyikan dirinya dipekatnya awan hitam
Aku menghibur diri dengan menyalakan alunan melodi nada yang kurasakan makin sumbang
Pertikaian antara logika dan persaan kian membesar
Api kebencian kian menyala dan membakar asa
Aku tertunduk malu dalam penghadapan suci
Mengaharap segeralah berakhir kesulitan dan derita ini
Segeralah datang cahaya yang Kau janjikan itu
Seakan gelap pandangan yang ku layangkan ke seluruh penjuru bumi yang kian tak ramah 
Langkah yang ku tapakan dijalan hidup ini kian penuh duri derita yang tak mampu ku singkirkan
Bagaimana mungkin aku mampu melanjutkan langkah sedang rumah yang ku tuju masih terlalu jauh untuk ku datangi dalam hitungan dimensi yang kian cepat
Akupun rasanya perlu membiasakan diriku dengan perjalanan yang melelahkan ini
Akankah ini membuatku tegar? Akan kah membuatku kuat?
entahlah yang ku tahu Bersama derita ini aku mulai tegar

0 comments:

Post a Comment