Sunday, December 23, 2012

Keterkaitan kadang Menyakitkan

0 comments

Keterikatan
Dalam kehidupan sehari-hari saya sering menjumpai berbagai permasalahan karena keterikatan seorang dengan suatu hal. Orang-orang cenderung marah ketika apa yang menjadi keterikatan dengan dirinya di hina atau di lecehkan. Kemudian senang dan bangga ketika di sanjung-sanjung. Keterikatan juga yang sering membuat saya merasa ogah dan jengkel sendiri hanya karena masalah keterikatan.
Hal yang sering menjengkelkan itu ketika kita menganggap kita terikat dengan instansi atau lembaga namun kita jarang di libatkan. Hal semacam ini memang terkesan biasa-biasa saja bagi mereka yang memang tidak mampu bermain perasaan di situ. Bayangkan saja ketika tidak di libatkan kemudian untuk menutupinya kita pura-pura di libatkan. Apa itu gak tambah menjengkelkan? Itu bukannya sama seperti menganggap kita anak kecil, lugu, bodoh yang tidak tahu apa-apa?
Banyak sekali orang yang memang secara sengaja tak mau menganggap keberadaan kita. Keberadaan kita di adakan saat mereka bener-bener terpojok dan memang perlu membutuhkan bantuan orang lain. Kemudian merengek-rengek bantuan kita. Wajar saja sebenarnya namun dirasa kurang adil. Bagaimana tidak kurang adil kita hanya di butuhkan saat perlu kemudian saat tidak perlu di biarkan begitu saja. Dan hal semacam in juga parahnya di terapkan oleh mereka yang bergerak di organisasi atau lembaga sejenisnya. Alhasil anggota mereka enggan untuk mau berkontribusi lagi dalam setiap kegiatan.
Berbagai contoh organisasi yang di tinggal oleh anggotanya sudah cukup banyak. Bahkan untuk kalangan organisasi provitpun juga ada dan cukup banyak. Penyebab nya diantaranya ya seperti itu tidak mau memperhatikan kesejahteraan anggotanya secara psikologis. Bayangkan saja padahal dengan sedikit sapaan dan pengakuan mampu meningkatkan motivasi seseorang namun itu tidak mau dilakukan oleh mereka. Kembali lagi dengan berdalih tidak memiliki potensi yang berarti, mereka hanya membutuhkan tenaganya saja/ membutuhkan saat menguntungkan(butuh).
Kadang hal semacam ini dirasa menyakitkan namun kondisi semacam ini masih kita jumpai saat ini. Tidak dipungkiri pandangan semacam ini (under estimate) seseorang terhadap orang lain saat ini memang cukup tinggi. Apalagi mereka yang menganggap dirinya mampu melakukan segala hal. Kecenderungan semacam inilah yang akan menyakiti perasaan orang lain yang merasa berada dalam satu wadah itu.
Orang yang memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain akan memahami dan sangat bisa memahami hal semacam ini. Mereka akan memanfaatkan segala momentum untuk untuk lebih care kepada sesama anggota yang berada di wadah tersebut. Tentunya dengan cara sederhana ini akan membuat anggota yang lainya merasa di hargai dan merasa memiliki wadah tersebut. Anggota semakin solid dan makin mudah untuk merealisasikan target yang sudah di tentukan.
Keterikatan memang kadang menyakitkan saat kita di kondisi seperti di jelaskan diatas. Kita Cuma dibutuhkan saat perlu sajalah, kita tidak memiliki peranlah dan lain sebagainya. Namun pada hakekatnya keterikatan juga mengajarkan tentang tanggung jawab dan siap mengahdapi bergai konflik. Ya konflik seperti itu tadi agar kita mampu memainkan perasaan dan pola piker kita untuk lebih menyadarkan diri kita. Dengan penyadaran semcam ini kita akan lebih mawas diri untuk terus mengkoreksi segala minus atau kekurangan yang kita miliki. Barang kalai kekurangan itulah  yang membutakan mata orang lain untuk hanya melihat kekurangan kita.
Hidup tidak diakui jangan membuat kita patah arah untuk terus lebih berkarya. Justru dengan ketidak diakuinya kita dalam suatu wadah sebagai momentum untuk mulai menyusun segala rencana strategis untuk mencari solusi. Dan mampu menjadikan penguat dan motivasi. Tidak diakui dalam suatu wadah itu biasa, tinggal bagaimana kita mau melangkah atau tidak. Tunjukan kalau kita juga mampu melakukan hal yang sama.
Selamat siang orang-orang yang hidupnya tidak dianggap tapi dibutuhkan si picik dan si egois. Berbanggalah kita menjadi lebih baik dan lebih rela melakukan suatu hal tanpa pengakuan. Dan barang kali kita lebih hebat dimata Tuhan ketimbang yang selalu teriak-teriak beisi umbaran.

0 comments:

Post a Comment