Hidup itu nang kene, koyo ngene lan ngene
Menerima kenyataan hidup bukanlah
perkara yang mudah dan segampang membalikan telapak tangan. Artinya menerima
berarti harus ikhlas serta rela menyikapi segala hal yang erat kaitanya dengan
kehidupan kita. Artinya dengan mampu seperti itu kita akan terbiasa mampu
melewati setiap apa yang di sebut sebagai kesulitan. Karena memang ketika kita
benar-benar ikhlas dan rela mengarungi kehidupan ini di situ akan tumbuh yang
namanya kesadaran. Tentunya kesadaran inilah yang akan membawa kita kepada
kehidupan yang lebih baik lagi. Disini ikhlas dan rela menjalani kehidupan
tidak serta merta diartikan tidak ada tindakan atau usaha menyikapi segala hal
baik masalah ataupun yang lainnya di kehidupan kita.
Iya menerima kenyataan hidup
bukan berarti terima dengan keadaan yang ada
tanpa mau memperbaiki. Di konteks ini menerima itu menyadari dengan
tulus keberadaan hidup kita yakni bahwa hidup itu Nang kene, koyo ngene lan ngene atau disini, sperti ini dan begini.
Dengan memahami seperti itu secara tidak sadar kita akan menanamkan prinsip
hidup tidak iri, semangat, dan lain sebagainya.
Dalam artian ketika kita telah
mencoba menjalani kehidupan ini dengan berprinsip seperti itu artinya apa yang
namanya iri kita tekan, karena melihat kenyataan hidup kita. Apa yang namanya
sombong juga mampu kita tekan karena memang apa yang patut kita sombongkan? Dan
yang ada malah semangat semangat bahwa hari ini ataupu saat ini memang hari
kita, saat dimana kita harus memperjuangkan hidup kita. Bukanlah besok atau
sekedar meratapi masa lalu yang telah tertinggal jauh dari kehidupan kita.
Kemudian koyo ngene atau seperti ini, spertiini akan melihat atau meniliki
pada keadaan kita. Keadaan kita memang seperti ini. Artinya kita tahu dan paham
kelebihan dan kekurangan kita. Dengan seperti itu kita akan terus menggali
kemampuan kita untuk membaikan kehidupan kita. Serta meminimalisir kemunculan
kekurangan kita juga untuk membaikan kehidupan kita.
Ngene atau begini, begini di sini artinya menerima, menerima dalam
artian kita sudah semangat, sudah tahu kelemahana dan kekurangan kemudian yang
terakhir mempasrahkan. Tentu nya hanya kepada Tuhan kita pasrah. Karena memang
Tuhanlah tempat kita kembali akan segala permaslahan dan usaha yang kita
jalani, biarlah Tuhan yang bermain di situ.
0 comments:
Post a Comment