Friday, March 15, 2013

The Power Of Positif Thinking And Positif Feeling

0 comments

 Tulisan ini saya persembahkan untuk memenuhi keinginan pembaca blog yang mention saya untuk menulis tentang the power of positif thinking. Saya akan mencoba menguraikan tentang hal tersebut tentunya menurut saya sendiri dan kalau pun ada buku referensi saya anggap itu hanya selingan. Jadi mohon maaf ketika pembahasannya nanti agak ngawur dan pastinya kemana-mana alur tulisanya. Namun selamat membaca, siapkan pisang rebusnya dan kopi.
Dari berbagai the power the power saya lebih tertarik the power of love nya Celine Dion lagu yang begitu mendayu-dayu dan girly itu dirasa enak di dengar. Bagaimana dengan the power of sedekah? Bukannya saya tidak setuju hanya kurang begitu setuju karena biasanya konsep yang di terapkan dikonsep power of sedekah itu terlalu over. Dan ajaran agamapun sebenarnya tidak menganjurkan untuk berlebihan namun sebaliknya yaitu janaganlah berlebihan sekalipun itu dalam berbuat baik atau amar ma’ruf. Apa lagi berbuat jahat ya? Oke lupakan tentang the power itu kembali ke jalan yang benar. Tentang bahasan awal “the power of positif thinking and positif feeling”.
Kenapa saya tambahi positif feeling? Perasaan buku-buku dipasaran biasanya membahas hanya positif thinking? Iya sengaja saya buat agak kebelinger biar anda sekalian juga mau berpikir tentang positif feeling. Logikanya begini ketika anda sudah mampu berpikir positif namun perasaan anda masih di liputi resah gelisah, gundah gulana, anda tetap akan merasa bahwa hidup anda akan seperti di kejar-kejar anjing yang jumlahnya berates-ratus bahkan beribu-ribu mungkin. Karena saya sendiri seperti itu saya sudah belum mampu berpikir posotif di tambah tidak bisa berperasaan positif ya sudah komplit sudah rasanya. Oiya jangan anda kira saya menulis tentang positif thinking and positif feeling saya sudah mampu mengaplikasikannya? Bukan, saya masih sangat jauh untuk bisa mengaplikasikan di kehidupan saya sendiri. Namun saya yakin anda pastinya sudah menerapkan hal tersebut dalam kehidupan anda. Kalaupun belum mari belajar bersama, kenapa kita harus berpikir dan berperasaan positif? Apa gunanya? Istilahnya untungnya apa? Oke baca dan belajar dulu tentang berpikir psotif dan berperasaan positif nanti anda akan merasakan dampaknya. Jangan seperti Dora ya banyak nanya, sedikit-dikit nanya. Lakukan dulu baru kalau tidak mampu menemukan apa yang di cari please ask, halah sok inggris aku. Padahal bahasa inggris tanpa bermaksud menjelek-jelekan bahasanya gak indah malah kalah indah dengan bahasa jawa.
Positif thinking (berpikir positif) sejatinya bukanlah suatu hal yang baru di temukan, atau hasil penemuan baru. Bukan, positif thinking merupakan suatu hal yang ada ketika kita lahir pun sudah mampu berpikir postif. Ketika kita masih kecil saat kita baru belajar berjalan contohnya kita begitu semangat bukan? Karena pada saat itu yang ada dipikiran kita cuma “bisa berjalan”, kita tidak peduli seberapa sering kita jatuh, kita tidak peduli seberapa sering kita terbentur karena pikiran kita Cuma satu “bisa berjalan”. Ketika kita belajar bersepeda mungkin juga mengalami hal yang sama, jatuh sampai berdarah, tapi kembali lagi masa kecil kita memang di penuhi dengan positif thinking dan positif feeling. Kita hanya berpikiran kita mampu, kita jatuh sampai berdarah kita rasakan itu nikmat, tidak sakit coba lagi dan lagi samapai kita bener-bener bisa bukan? Nah itu lah contoh kecil bagaimana kita saat kecil sebenarnya sudah menerapkan suatu pemikiran dan perasaan yang sekarang katanya di sebut sebagai suatu hal yang luar biasa. Padahal bagi saya itu sudah basi, saya dan anda pernah mengalaminya. Cuma entah kenapa makin bertambahnya usia kemampuan kita untuk nekat seperti itu berkurang bahkan berbalik 180 derajat. Sekarang kita tumbuh menjadi manusia yang takut, kita tumbuh jadi manusia yang psimistik, minderan, pemalas dan pikiran negatif dan perasaan negatif lainya.
Sekarang ini manusia baru di beri kegagalan sekali saja sudah frustasi, bisa di bayangkan angka bunuh diri saat eropa krisis ekonomi kemaren? Bisa anda cari sendiri angkanya meningkat drastis. Apa penyebabnya? Krisis? Saya yakin bukan hanya itu, karena yang mengalami krisis itu banyak kenapa masih ada orang yang begitu kuat dan ada yang begitu lemah? Iya kemampuan berpikir dan merasakan lah yang menjadikan sebagian orang begitu tegar dan kuat menjalani kehidupan ini.
Kalau saja semua orang di Indonesia ini kembali memiliki pemikiran, rasa dan semangat seperti saat mereka  masih kecil negeri ini akan mengalami kemajuan. Negeri ini akan tambah makmur semua manusianya hidup dengan etos yang tinggi, manusianya hidup dan menjalani kehidupan dengan optimism yang begitu membara. Tetapi harapan ini agaknya sulit dicapai di tengah keadaan carut marutnya generasi dan manusia negeri ini kian hari kian menunjukan kengerianya. Manusia sekarang terkesan lebih brutal, manusia sekarang lebih mngedepankan segala sesuatunya dengan hasil dan hasil jadi sikut kanan kiri sudah menjadi biasa. Inilah yang menjadi melemahnya berpikir positif kita, melemahnya berperasaan postif kita. kalau keadaan semacam ini di biarkan entah seperti apa ke depanya manusia negeri ini.
Pada waktu kita masih bayi kita sering di nyanyikan lagu seperti ning nang ning gung, nada itu di ulang-ulang samapai kita terlelap dalam gendongan sang ibu, bapak, kakek atau nenek yang menggendong kita. Sebenarnya kalau kita mau mengurai nada itu itu juga termasuk bagian dari berpikir positif. Cikal bakal adanya teori berpikir positif dan berperasaan positif dari situ menurut saya sebagai orang awam. Begini pada ketukan nada “ning” kata ning itu adalah akhiran dari kata bening bening itu secara terminology bahasa jawa artinya bersih, suci. Jadi tahapan awal kita itu diajarkan untuk bening, untuk bersih. Bersih dalam berpikir atau psotif thinking, bersih dalam bertindak jangan korupsi bagi pejabat. Jangan curang bagi pedagang dan pengusaha. Semuanya harus bening terlebih dahulu atau bersih dahulu.
Kemudian kita lanjutkan ke “nang” entah kenapa nenek moyang kita senang sekali mengambil akhiran dalam kata. Baikalah itu tak perlu dipermasalahkan. Nang itu dari kata tenang. Kata Tenang ini juga ada di KBBI  (kamus besar bahasa Indonesia) bisa diliat artinya. Kalau menurut saya keadaan dimana seseorang mencapai titik dimana dia merasa tentram, adem, senang, hidup terasa ringan semua masalah di selesaikan dengan berlandaskan kebaikan. Hatinya selalu diliputi rasa cinta dan suka. Keadaan tenang semacam ini tidak bakalan bisa di capai seseorang jika di dalam otaknya masih di liputi pikiran-pikiran jelek, yang tahu sendiri ujung-ujungnya pasti akan menyiksa dirinya sendiri. Hidupnya jadi tidak tenang dan lain sebagainya.
Yang terakhir nung berasal dari kata dunung. Dunung secara terminologi bahasa jawa artinya kurang lebih menjadi, jadi. Jadi disini jangan diartikan mentah-mentah jadi manusia, bukankah dari dulu sudah jadi manusia? Payah lagi kalau sampai ada pertanyaan semacam itu. Memang betul semua manusia telah emnjadi manusia. Tapi bermanfaat atau tidaknya manusia nah itu dunung atau tidaknya manusia. Padahal Nabi Muhammad saja bersabda sebaik-baiknya manusia manusia yang bermnafaat bagi sesamanya bukan? Nah dunung ini nenek moyang kita ingin mengajarkan kepada kita jadilah manuis sejatinya manusia. Manusia sejati mampu mengaktualisasikan hidupnya menjadi lebih baik itu sudah pasti.
Saya punya contoh kecil dalam hidup saya dan ini memang saya sendiri setengah tidak percaya kejadian ini. Dulu pada akhir semester kelas 3 SMA semua siswa kan gencar-gencarnya les private dan les mata pelajaran UN. Nah kejadiannya pada saat saya pulang semua isi tas saya hilang  berupa buku-buku pelajaran tentunya bukan barang berharga sih namun kebutuhan yang sifat urgent saat itu. iya semua isi tas saya jatuh dijalanan karena saya lupa mnutup resetlting tas saya, sehabis membeli bensin di SPBU dan tas saya tas slempangan. Dan parahnya itu di jalan lingkar yang begitu rame banyak mobil berlalu lalang. Saya benar-benar tidak sadar kalau tas saya terbuka, dan saya membiarkan tas saya seperti berterbangan karena kebetulan saat itu saya sendirian pulangnya. Sesampainya di rumah saya syok dan kaget ketika melihat isi tas saya kosong. Padahal buku dan soal-soal ujian ada disitu. Dan selang 3 hari setelah hilangnya buku itu saya kemabli tercengang ketika semua buku sudah ada di meja guru bahasa arab saya. Dan heranya saya yang di panggil, padahal di buku itu hanya tertera nama “edi” tidak ada alamat sekolah atau alamat apapun no handphone apa lagi tidak ada. tapi buku-buku dan alqur-an itu kembali kepadaku dalam keadaan utuh. Sejak saat itu saya selalu mencoba berpikir positif. Ketika tidak punya uang pun saya berusaha berpikir positif nanti ada rezeki, dan setelah saya berpikir seperti itu benar-benar terjadi hal tersebut.
Saat hendak adik saya kepingin ke jogja bulan desember 2011 posisi saya tidak pegang uang yang cukup untuk jalan-jalan dan saya pikir aneh saya adik sudah jauh-jauh tidak diajak jalan-jalan. Akhirnya saya memutar otak namun tetap kembali saya berpikir saya tidak sedang kekurangan nanti ada uang dan saya merasa saya telah memegang uang 1 jutaan. Kejadian itu benar-benar terjadi, saya dapat gelar mahasiswa berprestasi tingkat 2, dan bukan itu yang saya harapakan sejatinya tapi uangnya lumayan bisa nambahi. Dan benar saja di amplop ada uang 200 ribu. Kemudian ada seorang lagi yang kebetulan saya bantu tugasnya memberi uang senilai 300 ribu. Ikut tes di SMA dikasih uang 50 ribu. Dan sisanya ternyata saya masih menyimpan tabungan senilai 600 ribu. Dan luar biasa ada sisa yang bagi saya itu luar biasa, bagaimana dengan berpikir dan berperasaan positif Tuhan menunjukan keajaiban dan keagungan-Nya. Iya ini sudah diatur Sang Maha Kuasa, saya yakin Tuhanlah yang menggerakan semua itu mengarah ke saya. Jadi berpikir positif dan berperasaan positif di anjurkan namun bersyukur dan bersyukur juga sangat dianjurkan ingat ada kekuatan Maha Dahsyat yakni kekeuatan Tuhan yang hendak mengantarkan kita. dan saya merasakan betapa Allah, Tuhan saya begitu menyayangi saya, saat sulit dan saat mudah. dan banyak hal atau kejadian lain yang belum sempat saya share intiny saya yakin anda punya cerita tersendiri tentang keajaiban-keajaiban itu. tinggal bagaimana anda mulai meningkatkan optimism anda atau peimisme anda.
Itulah gambaran berpikir dan berperasaan  positif yang coba saya uraikan, banyak buku yang bisa di baca mengenai cara berpikir psotif semua itu terasa percuma ketika kita tidak mengaplikasikannya. Mari terus belajar mengaplikasikan apa-apa yang sudah kit abaca baik yang termaktub dalam teks atau apa-apa yang tersirat di alam raya ini.


0 comments:

Post a Comment