CERITA SENJA DI
NEGERI ANDALAS
Ada yang ditangisi dari kepergian
senja yang terenggut mentari. Keindahan jingga dan kemuning langit di barat
bumi. Seorang gadis termangu duduk diantara pepohonan cemara dan pinus.
Mengingat doa-doa yang ia panjatkan setiap saat kepada Tuhannya. Kedatangan
kekasihnya dari negeri doa yang tiap siang dan malam dia panjatkan. Seorang
laki-laki yang selalu dia doakan datang dan menemuinya. Laki-laki yang tak
pernah dilihatnya di dunia nyata. laki-laki yang hanya ada di dalam mimpi dan
doa-doanya. Alasan apa yang membuat gadis ini tiba-tiba jatuh cinta dan merasa
memiliki laki-laki yang hanya ada dalam dunia khayal dia mungkin hanya dia dan
seorang laki-laki itu saja yang tahu.
Sebut saja dia bernama senja,
gadis cantik dari negeri andalas. Berfrofesi sebagai pekerja rumah sakit
swasta. Kebehagian selalu menyelimutihari-harinya. Sesekali dia terdiam bukan
karena sedih namun sekedar bertafakur. Mengingat betapa kehebatan Tuhan
mengirimkan cinta kepada nya. Yah cinta kepada orang yang tak pernah sekalipun
dia temuinya. Jatuh cinta memang tak pernah direncanakan bagaimana itu bisa
terjadi atau itu bisa ada. Semua sudah diatur dengan sangat elegan oleh Tuhan.
Hari itu tepat tanggal 10 Bulan
November 1930. Tepat dia berusia 26 tahun. senja mulai realisitis tentang
cintanya. Kebahagiaanya tak boleh bergantung kepada siapapun. Apalagi kepada
laki-laki yang tak pernah dia temuinya di dunia nyata. hari itu dia memutuskan
untuk mulai menjalani hidupnya dengan tanpa berharap pada sosok laki-laki itu.
Tetiba seminggu setelah itu ada
secarcik kertas yang tergeletak di kursi di bis yang dia pergunakan sebagai
angkutan tiap kali dia berangkat dan pulang kerja. kertas itu bertuiskan
seperti ini :
Senja barang kali kita tak pernah
bertemu di dunia nyata, aku mencintaimu seperti kau mencintaiku.
Aku tak lagi berharap kepadamu
senja, aku memilih kebahagiaanku. dan semoga Kau pun bisa memilih kebahagianmu.
Aku pergi dan akan terus pergi
dari kehidupanmu. Sebarapa pahitnya itu, aku akan pergi karena aku tak mau
terus menggoreskan luka dan menyiraminya terus dengan air matamu yang lebih
asin dari air laut.
Aku berdoa semoga impianmu,
cita-citamu kesampaian. Lupakan lah tentang es cream itu. Lupakan lah kalau
kita pernah bermimpi jalan dan menikmati sore hari dengan anak-anak sembari
tertawa menikmati es cream kita yang sudah meleleh.
Aku minta maaf untuk semua janji
yang tak ku penuhi. Aku minta maaf karena telah mencintaimu. Aku minta maaf
telah hadir dalam kehidupanmu. Bahkan hadir dalam doa-doamu yang suci itu.
Tapi senjaa, kau pernah bilang
bahwa hidup harus terus berjalan. seperti layaknya bumi. Jika berhenti semua
akan jadi kacau. Alam akan hancur jika sedetik saja bumi berhenti. Hidup pun
begitu kan? sedetik saja kita mencoba berhenti kita kan kehilangan segala hal.
Ada banyak harapan yang harus kau raih di sana. Ada banyak hal yang harus kau
penuhi. Lupakan lah aku di dalam doamu. Lupakan lah aku dalam setiap tetes air
matamu.
Senja mungkin Tuhan tak akan
mempersatukan kita di dunia nyata. Aku dan kamu akan menjadi bagian dari
khalayan. Aku pernah bahagia dan tertawa bersama kamu. Aku pernah merasa yakin
bahwa kelak kamu dan aku akan hidup di sebuah desa yang damai. Kita pernah
berdebat untuk tak memelihara kambing. Senja semoga kelak kita akan berjumpa
dalam Renacana Tuhan di kehidupan yang tak aku tahu kelak.
senja aku yakin kau akan
menemukan tulisan ini karena aku yakin kau menegrti betapa menyakitkannya
merindui. Tapi akan jauh menyakitkan ketika kita saling berharap pada hal yang
tak pasti. Aku pergi senja kau harus pergi karena gelap akan merenggutmu jika
tak kau pergi dari sini. Kau akan selalu indah sampai kapanpun, sampai aku mati
aku akan mengongatmu sebagai senja yang hiasi soreku.
Dari seorang yang hanya
ada dalam doa mu.
17-11-1930
MR.
0 comments:
Post a Comment