TUHAN,PETANI DAN
BULOG
gambar dari blog.umy.ac.d
Berprofesi sebagai petani bukan lah profesi bonafit di
negeri yang ngakunya negeri agraria ini. Petani di nergeri ini kebanyakan hidup
di bawah rata-rata. Kebanyakaan yang memilih berprofesi sebagai petani adalah
orang desa yang tidak bisa merantau ke kota. Bahkan pilihan menjadi petani
adalah pilihan kepepet karena tidak adanya keahlian selain mengangkat pacul da
nasal namam.
Namun beberapa tahun terakhir ini memang petani agak di lirik
oleh sebagai kalangan karena bermunculan petani organic di negeri ini.
Lagi-lagi sialnya tak berlaku di desa , petani di desa tetap tak mengerti apa
itu bertani tanaman organic. Tetap di pikiran mereka kalau tidak menanam padi
ya menanam jagung. Itu pun terus di tekan untuk bertanam yang baik agar
pemerintah bisa suasembada pangan. Duh kok susah bener jadi petani hehehe.
Tapi perlu kita sadari hubungan petani dengan Tuhan itu
sangat dekat. Bagaimana tidak petani itu selalu berdoa agar tanamanya tumbuh
dengan baik dan tak di serang hama. Dan bagi petani yang hanya mengandalkan
hujan, bisa jadi hampir setiap hari berdoa minta hujan. Dan model petani ini
kalau ketemu produsen krupuk bisa adu doa. Satu minta hujan satu minta panas. Tapi
semoga petani tadah hujan dan produsen krupuk tetap hidup damai dan saling
beradu doa dengan fair.
Petani di negeri kita memang di didik dar nenek moyang untuk
hidup dengan bersahaja. Mereka di latih menjadi manusia yang kuat. Kuat secara
mental dan fisik. Kalau teman-teman mau main ke desa desa yang sebagian besar
hidup dari pertanian bisa jadi teman-teman kaget. Mereka hidup dengan harmonis
dan bahagia. Ya meskipun itu tampak diluar tidak tau di dalamnya. Tapi konon
penampakan sebagaian besar menggambarkan apa yang di dalam.
Jadi doa petani kita itu sebenarnya luar biasa. Di tambah
keihlasan mereka menhadapai bagaimana kerasnya pasar. Saat belum pane komoditi
pertanian hargnya naik sangat tinggi. Giliran sudah panen eh pemerintah malah
import dari luar negeri. Opo ra loro ati kui? Nangis darah bisa jadi kalau saya
di posisi itu. Jadi doa petani negeri ini mencakup segal aspek mulai dari awal
membajak sawah atau mengolah tanah, kemudian masuk menanam, masuk masa tumbuh
tanaman dan agar terhindar dari hama, kemudian masuk menjelang masa panen was
was kalau kalau habis panen terus dipasaran malah banyak hasil import. Di tambah
doa semoga ikhlas dan tabah menjalani hdiup hahaha. Tapi anehnya mereka tetap
bisa tertawa dan cengengesan betapa ikhlas dan bersyukurnya petani negeri ini.
Bulog semoga membaca tulisan saya ini biar mereka mau membeli hasil panen
dengan harga bagus hahahhaa..
0 comments:
Post a Comment