Thursday, June 9, 2016

TUHAN,PETANI DAN BULOG

0 comments

TUHAN,PETANI DAN BULOG
gambar dari blog.umy.ac.d
Berprofesi sebagai petani bukan lah profesi bonafit di negeri yang ngakunya negeri agraria ini. Petani di nergeri ini kebanyakan hidup di bawah rata-rata. Kebanyakaan yang memilih berprofesi sebagai petani adalah orang desa yang tidak bisa merantau ke kota. Bahkan pilihan menjadi petani adalah pilihan kepepet karena tidak adanya keahlian selain mengangkat pacul da nasal namam.
Namun beberapa tahun terakhir ini memang petani agak di lirik oleh sebagai kalangan karena bermunculan petani organic di negeri ini. Lagi-lagi sialnya tak berlaku di desa , petani di desa tetap tak mengerti apa itu bertani tanaman organic. Tetap di pikiran mereka kalau tidak menanam padi ya menanam jagung. Itu pun terus di tekan untuk bertanam yang baik agar pemerintah bisa suasembada pangan. Duh kok susah bener jadi petani hehehe.
Tapi perlu kita sadari hubungan petani dengan Tuhan itu sangat dekat. Bagaimana tidak petani itu selalu berdoa agar tanamanya tumbuh dengan baik dan tak di serang hama. Dan bagi petani yang hanya mengandalkan hujan, bisa jadi hampir setiap hari berdoa minta hujan. Dan model petani ini kalau ketemu produsen krupuk bisa adu doa. Satu minta hujan satu minta panas. Tapi semoga petani tadah hujan dan produsen krupuk tetap hidup damai dan saling beradu doa dengan fair.
Petani di negeri kita memang di didik dar nenek moyang untuk hidup dengan bersahaja. Mereka di latih menjadi manusia yang kuat. Kuat secara mental dan fisik. Kalau teman-teman mau main ke desa desa yang sebagian besar hidup dari pertanian bisa jadi teman-teman kaget. Mereka hidup dengan harmonis dan bahagia. Ya meskipun itu tampak diluar tidak tau di dalamnya. Tapi konon penampakan sebagaian besar menggambarkan apa yang di dalam.
Jadi doa petani kita itu sebenarnya luar biasa. Di tambah keihlasan mereka menhadapai bagaimana kerasnya pasar. Saat belum pane komoditi pertanian hargnya naik sangat tinggi. Giliran sudah panen eh pemerintah malah import dari luar negeri. Opo ra loro ati kui? Nangis darah bisa jadi kalau saya di posisi itu. Jadi doa petani negeri ini mencakup segal aspek mulai dari awal membajak sawah atau mengolah tanah, kemudian masuk menanam, masuk masa tumbuh tanaman dan agar terhindar dari hama, kemudian masuk menjelang masa panen was was kalau kalau habis panen terus dipasaran malah banyak hasil import. Di tambah doa semoga ikhlas dan tabah menjalani hdiup hahaha. Tapi anehnya mereka tetap bisa tertawa dan cengengesan betapa ikhlas dan bersyukurnya petani negeri ini. Bulog semoga membaca tulisan saya ini biar mereka mau membeli hasil panen dengan harga bagus hahahhaa..


0 comments:

Post a Comment