Wednesday, April 15, 2020

Pesan Perpisahan

0 comments
Pesan Perpisahan

Senja sore yang indah, sepasang merpati terbang bebas di langit sore yang cerah. Semilir angin berhembus pelan menggerkan dedaunan dan pepohonan kecil. Sekelompok anak kecil bermain bola di lapangan dengan cerianya. Ibu-ibu sedang asyik bergosip sembari menyuapi anaknya di pinggir lapangan.

Dewa Cuma duduk termanggu dan diam sendirian sembari menikmati lagu viera berjudul Seandainya. Sore yang syahdu namun tidak dengan hati dewa yang hancur berantakan bak di sayat sembilu. Perpaduan lagu dan suasanya begitu magic. Andai saja tidak di tempat yang ramai sudah pasti dia akan teriak sekencang-kencangnya entah itu memaki atau apapun asal buat lega.

Entah sepulangnya dari bepergian dia terlihat manyun dan terus berdiam di pojokan lapangan deket rumahnya. Cowo yang sangat gesit dan trengginas itu tetiba mendadak mellow tidak jelas. Muka cerianya berubah seperti kuburan keramat yang angker dan seram itu. Berulang kali dia mentap handphone nya yang jadul itu. Entah apa yang sedang dia tunggu atau harapkan setiap kali handphone nya berbunyi. Selesai melihat handphone manyun lagi dan berulang terus sampai malam tiba.

“Kenpa kau diam seperti itu anak muda yang namanya agung dewa?”
“kakek liat lah pesan ini.” Sembari memberikan handpehone jadulnya.

Ini keputusanmu, bukan keputusanku, ini inginmu dan sama sekali bukan inginku, aku bakalan inget2 terus apapun yg kamu ucapkan sayang

Aku sayang sama kamu. Bahkan sangat sayang. Aku lakukan apapun hal gila jg demi kamu dan cuma ke kamu sayang.

Aku akan berusaha, sangat berusaha, walaupun aku tahu hasilnya nanti seperti apa?
Aku tahu cinta sayangmu tak sebesar cintaku ke kamu, akupun smpe detik ini masih ga tahu kamu beneran sayang atau ga tapi yang kamu harus tahu aku cinta dan sayang banget pingin selamanya sama kamu.

Ini cuma salah satu cara yang detik ini bisa kulakukan, nanti akan kulakukan hal gila apapun untuk bisa lupain kamu. walaupun ga tahu akan bisa berhasil atau enggak, 1 hari 2 hari atau mgkn cm beberapa jam aku tetap berusaha. Nanti pasti aku bakalan kangen, pasti pingin ini itu dll.. tp aku udh ga tahu lagi caranya supaya ga sayaang ke kamu tuh gimana?

Aku nulis smbil bingung sedih keinget omonganmu. yang aku takutin kalau aku ga berhasil itu aja sih.. Dan besok-brsok aku harus denger kata-kata itu berulang-ulang dari kamu aku ga mau, itu nyakitin seolah-olah seperti mencintai orang yang sama sekali ga sayang ke aku. Itu yg kadang aku rasakan. Tp kamu GA PERLU minta maaf.. krn seharusnya aku yang sadar, aku yang salah, aku yang slalu minta ini itu, aku yang selalu kangen, semuanya aku.

Kmupun td jg bilang akan sama2 bantu aku. Semoga kita sama2 berhasil.

Makasih ya sayang buat smuanya.. aku inginnya berakhir indah bukan seperti ini. tapi sepertinya kamupun ga tahan penat dengan aku, dengan keadaan dan smua. Maafin aku selama ini minta waktu ini itu dari kamu.

Aku sayang kamu"

“Gimana kek? Aku kudu kepiye?” Tanya dewa
“Laaah kenapa gak kamu hubungi dia?” Tanya sang kakek
“gimana mau hubungi wong dia ngeblok semua nomer saya kek”
“duuuh kamu dalam masalah besar dewa, makanya adil lah kamu jadi manusia itu. Berbuat baik jangan suka menyakiti hati seseorang. Kalau udah kaya gini sudah selesai kamu. Sudah tidak bisa apa-apa kamu. Udah kamu berdoa saja semoga dia mau memaafkan kamu itu aja sudah bagus. Tidak usah mengharapkan apapun selain kebikan hatinya memaafkan kamu. “
“baik kek. Terima kasih banyak kek.”

Sejak itu dewa mulai perlahan menyadari kesalahan fatalnya kepada sang kekasih. Namun dia sudah gagal sebagai manusia baik karena melukai seseorang. Namun sejatinya tidak ada jatuh cinta yang tak sakit. Setiap kisah cinta selalu ada bumbu sakitnya. Namun dewa tak dapat berbuat banyak karena semuanya sudah di ahiri sang kekasih lewat pesanya. Dan parahnya pesanya tak akan pernah bisa dewa balas karena semua media telah di blok oleh sang pujaan hati. Benar kata sang kakek berdoa dan memohon agar di bukakan hati sang kekasih untuk memaafkan saja sudah sangat bersyukur. Karena dengan di maafkan kita sedikit lebih tenang menjalani hari-hari. Meskipun paku yang telah tertanjap meski sudah di cabut akan tetap meninggalkan bekas. Begitu juga dengan kita, kalau sudah melukai meski di maafkan namun tak bisa di lupakan. Aaaah saya ini juga sering banget berbuat kesalahan dan menyakiti orang lain. Semoga kalian semua yang baca tulisaku tidak yah.

Friday, April 3, 2020

Belajar Dari Pak Tani

0 comments

Belajar dari Pak Tani.

Setiap perjalanan panjang memang harus kita mulai dari langkah kecil. Setiap hal besar harus kita mulai dengan hal-hal yang kecil. Tanpa hal-hal kecil kecil itu hal besar tak akan terjadi kecuali pada sebab-sebab tertentu. Dan tentunya hal kecil itu di lakukan secara konsisten.

Di belakang rumah saya ada beberapa sawah yang setiap hari saya pandangi di kala pagi hari. Setiap pagi itu pula seorang bapak-bapak dengan setia menengok sawahnya yang di tanami padi. Dari mulai mencangkul sampai proses tanam beliau selalu datang ke sawah dengan segala harap kelak 2-3 bulan beliau akan punya beberapa karung beras dari hasil tanamnya itu.

Beberapa hari yang lalu hujan dan badai melanda Jogjakarta tak terkecuali di daerah saya tinggal. Hujan dari sore hingga malam hari itu cukup deras. Dan saya menyaksikan sendiri betapa padi yang sudah mulai menguning itu luluh lantah terkena angina, roboh. Hanya kurang beberapa hari panen angina benar-benar membuat semua rencana bisa berubah. Dan saya yang Cuma bisa menyaksikan saja bisa sedih, saya tidak tahu perasaan bapak  yang hamper setiap hari datang ke sawah ini.

Hari  ini beliau memanen padinya, saya melihat raut wajahnya agak sedikit ceria. Saya tak melihat kesedihan terlintas di wajahnya. Agaknya memang betul bahwa manusia yang paling sabar, ikhlas dan hidupnya penuh kepasrahan adalah petani.  Lah wong saya yang melihat saja sedih, beliau yang mengalami malah tak terlalu memikirkannya. Hehehhe

Dua petak sawah itu kini sudah menghasil kan beberapa karung gabah. Tak peduli seberapa banyak hasil yang sudah di dapat. Yang jelas langkah kecilnya yang setiap hari beliau lakukan menghasilkan seberapapun besarnya hasil itu. Toh meratapi semua yang sudah terjadi tak akan mengembalikan apapun. Dan mungkin cara terbaiknya ya ikhlas.

Beda ya sama kita terutama saya sendiri. Apa-apa selalu di pikirkan terlalu dalam. Banyak ngeluh kesana kemari gak jelas. Kalau ada hal buruk menimpa atas pilihan saat ini selalu bandingkanya dengan masa lalu. Eh btwe kalian juga kan? Hahahha istilahnya susah move on. Ada yang sampai bertahun-tahun sudah melewati kehidupannya masih aja yang di banding-bandingkan masa lalunya. Nyesel terus hidupnya. Padahal mungkin tak berat-berat amat kalau kita bandingkanya dengan kemalangan orang lain atas hidup yang di jalaninya. Cara pandang kita atau penyikapan kita terhadap suatu masalah memang berbeda-beda, tapi kita ini manusia modern banyak manjanya. Ya kan?? Ngaku deh heheh..