Friday, April 3, 2020

Belajar Dari Pak Tani

0 comments

Belajar dari Pak Tani.

Setiap perjalanan panjang memang harus kita mulai dari langkah kecil. Setiap hal besar harus kita mulai dengan hal-hal yang kecil. Tanpa hal-hal kecil kecil itu hal besar tak akan terjadi kecuali pada sebab-sebab tertentu. Dan tentunya hal kecil itu di lakukan secara konsisten.

Di belakang rumah saya ada beberapa sawah yang setiap hari saya pandangi di kala pagi hari. Setiap pagi itu pula seorang bapak-bapak dengan setia menengok sawahnya yang di tanami padi. Dari mulai mencangkul sampai proses tanam beliau selalu datang ke sawah dengan segala harap kelak 2-3 bulan beliau akan punya beberapa karung beras dari hasil tanamnya itu.

Beberapa hari yang lalu hujan dan badai melanda Jogjakarta tak terkecuali di daerah saya tinggal. Hujan dari sore hingga malam hari itu cukup deras. Dan saya menyaksikan sendiri betapa padi yang sudah mulai menguning itu luluh lantah terkena angina, roboh. Hanya kurang beberapa hari panen angina benar-benar membuat semua rencana bisa berubah. Dan saya yang Cuma bisa menyaksikan saja bisa sedih, saya tidak tahu perasaan bapak  yang hamper setiap hari datang ke sawah ini.

Hari  ini beliau memanen padinya, saya melihat raut wajahnya agak sedikit ceria. Saya tak melihat kesedihan terlintas di wajahnya. Agaknya memang betul bahwa manusia yang paling sabar, ikhlas dan hidupnya penuh kepasrahan adalah petani.  Lah wong saya yang melihat saja sedih, beliau yang mengalami malah tak terlalu memikirkannya. Hehehhe

Dua petak sawah itu kini sudah menghasil kan beberapa karung gabah. Tak peduli seberapa banyak hasil yang sudah di dapat. Yang jelas langkah kecilnya yang setiap hari beliau lakukan menghasilkan seberapapun besarnya hasil itu. Toh meratapi semua yang sudah terjadi tak akan mengembalikan apapun. Dan mungkin cara terbaiknya ya ikhlas.

Beda ya sama kita terutama saya sendiri. Apa-apa selalu di pikirkan terlalu dalam. Banyak ngeluh kesana kemari gak jelas. Kalau ada hal buruk menimpa atas pilihan saat ini selalu bandingkanya dengan masa lalu. Eh btwe kalian juga kan? Hahahha istilahnya susah move on. Ada yang sampai bertahun-tahun sudah melewati kehidupannya masih aja yang di banding-bandingkan masa lalunya. Nyesel terus hidupnya. Padahal mungkin tak berat-berat amat kalau kita bandingkanya dengan kemalangan orang lain atas hidup yang di jalaninya. Cara pandang kita atau penyikapan kita terhadap suatu masalah memang berbeda-beda, tapi kita ini manusia modern banyak manjanya. Ya kan?? Ngaku deh heheh..



0 comments:

Post a Comment