Wednesday, July 8, 2020
Cengkeh dan Orang Desa
Gudeg Pawon Dan Kesederhanaan Kuliner Yogyakarta
Dalam invasi restoran kekinian yang rata rata menyajikan junk food, kadang sebagian pegiat dan pemburu kuliner malah ingin kembali pada jajanan yang tradisional, tak cuma mempertimbangkan kesehatan, makanan tradisional seperti menyimpan taste sendiri, bumbu yang langka, racikan yang menggugah selera serta mungkin kenangan kenangan didalamnya.
Kalau teman-teman main ke Yogyakarta, tentu makanan yang paling identik adalah gudeg. Makanan yang satu ini boleh jadi salah satu primadona kuliner di Yogyakarta. Salah satu gudeg yang terkenal di Yogyakarta adalah Gudeg Pawon. Warung gudeg ini mulai buka sekitar jam 10 malam. Dari jam 9 malam kendaraan dan orang-orang sudah antri panjang untuk menikmati hidangan gudeg pawon.
Warung gudeg yang terletak di jalan Veteran Umbulharjo Yogyakarta ini termasuk salah satu warung yang menyajikan jajanan tradisional, tapI tak cuma dari hidangannya, juga pengolahan serta prosesnya menggunakan cara dan alat yang tradisional.
Di Gudeg Pawon, pengunjung yang makan di sini bisa melihat secara langsung dapur si pemilik warung sambil melihat prosees memasak gudeg. Konsep unik seperti ini cukup berhasil menarik konsumen, menjadikan Gudeg Pawon menjadi kian terkenal. Cara memasaknya masih menggunakan kayu bakar. Untuk menanak nasinya pun tidak menggunakan ricecooker, yaitu menggunakan peralatan masak jaman dulu yang biasa disebut dandang.
Maraknya restoran modern dengan konsep foodcourt dan junk food membuat gudeg ini seakan mendobrak bahwa makanan tradisional pun tak kalah peminatnya, bahwa makanan tradisional akan selalu dirindukan oleh orang-orang urban yang mungkin sudah jenuh dengan makanan restoran cepat saji.
Sudah menjadi siklus zaman, atas nama kenangan, suatu saat manusia akan kembali pada ketradisionalan. Manusia modern akan jenuh dengan rutinitas kehidupan modern meski difasilitasi dan sisuguhi hal hal yang serba canggih.
Makan di tempat-tempat traditional semacam ini seakan menjadi nostalgia. Menjadi energi isi ulang bagi jiwa yang gersang yang kering oleh kemarau kota. Ada kebahagian tersendiri setelah makan di tempat semacam ini. Tak heran, tak hanya makanan yang menggunakan konsep tradisional tapi tempat pariwisata yang menawarkan sisi traditional menjadi sangat ramai. Mulai dari penginapan tradisional, rumah dengan dekor tradisional dan segala hal yang berbau tradisional diminati oleh manusia modern.
Peran media dan juga kesadaran sosial bisa menjadikannya peluang pasar untuk membentuk konsep tradisional semacam ini. Potensi yang ada di pedesaan bisa dikembangkan menjadi pemasukan daerah tanpa merubah kelestarian dan tradisionalitas yang dimiliki daerah tersebut
Wednesday, April 15, 2020
Pesan Perpisahan
Friday, April 3, 2020
Belajar Dari Pak Tani
Saturday, March 21, 2020
Lekas lah
Andai aku bisa memilih
Aku akan pergi jauh dan memilih hidup tanpa senyum kamu.
Andai bisa memilih aku akan memilih terlahir dan tercipta sekali untuk menggenapi hidupmu.
Andai aku memiliki kuasa untuk membalikan waktu, aku ingin kembali ke massa dimana kau belum ada yang memiliki dan aku tak memiliki siapapun.
Lekas lah terang wahai malam
Lekas lah pergi wahai badai
Lekas lah berlalu wahai kesedihan
Bukan kah aku pun berhak untuk bahagia walau sekejap?
Ruang Bertemu
Kita tak pernah bisa memilih kepada siapa hati kita akan di jatuhkan dan di pertemukan pada seseorang yang kelak melengkapi hidup kita. Seperti kita tak pernah tahu kapan hidup kita akan berahir. Perjumpaan pun perpisahaan ada di ruang yang sama. Namun yang sering kali kita ingat dan yang paling mendalam adalah perpisahan. Entah hal yang menyakit kan kerap kali terlampau membekas dari pada hal yang membahagiakan.
Hadir nya kita di dunia ini pun tak pernah bisa kita memilih di rahim mana kita akan di lahir kan. Begitu lah takdir berjalan dan berlaku sedemikian rupa. Kita yang lemah ini tak punya daya apapun untuk menentukan takdir kan?
Ah andai kan saja mudah memilih takdir kita. Mungkin kita akan memilih segala hal yang baik menurut kita. Kalau perlu semua hal yang paling menguntungkan buat kita harus belaku di kehidupan kita. Dan yang tak baik dan merugikan kalau bisa g usah lah berlaku di kehidupan kita.
Di ruang tertentu kita ini memang tak pernah belajar untuk sekedar sabar. Sabar untuk tak terlalu buru-buru menolak segala hal yang barang kali agak merugikan kita. Dan sangat gesit menerima hal yang barang kali nguntungin kita.
Ah mungkin makin dewasa kita ini memiliki kecenderungan untuk bersikap seperti itu. Kempuan kita untuk sabar, ikhlas, mulai terkikis ke egoisan kita semata. Semoga di ruang bertemu di masa yang akan datang kita menjadi lebih baik.
Saturday, March 14, 2020
Berdamai lah dengan persamaan.
Konflik sering kali muncul di amtara manusia karena ketidak sabaranya menerima sedikit perbedaan. Terlebih terlampau cepat menolak segala hal yang barang kali tak sesuai dengan keinginan kita atau tak sesuai dengan prinsip hidup kita. Penyakit buru-buru menolak ini yang kerap kali tak mampu kita kendalikan. Dalam beberapa momen kita bisa saling marah pada hal sepele karena tak mau saling memahami berbagai hal besar.
Menerima apa yang tak sesuai dengan kita itu memang sangat susah. Tapi menolak secara buru-buru apa yang tak sesuai juga sangat tak elok. Tentu kita memiliki filter diri untuk memproses segala hal yang masuk melalu berbagai indra kita bukan? Belum tentu juga apa yang sesuai dengan ke inginan kita baik untuk kita. Begitupun sebaliknya.
Karena berbagai hal dan sebab itu lah mungkin saja kelak kita akan hidup sebagai manusia yang sangat antipati terhadap yang lainya. Kita akan hidup untuk saling acuh terhadap sesama. Kita akan hidup untuk berhenti melakukan berbagai hal. Tentu dengan alasan yang mungkin simple bagi oramg lain tapi kadang menjengkel kan bagi yang lainya juga. Alasanya, "jangan ikut campur urusan orang". Atau alasanya "seleranya tak sama, atau lainya.
Hidup di zaman sekarang serba susah kan?? Ya begitulah fenomena nya sekarang. Menjadi manusia modern susah susah gampang tapi semoga kehidupan kita selalu di liputi niatan niatan baik. Dengan cara seperti itu lah setidaknya kita bisa meminimalisir apa yang di namakan kekecewaan bukan?
LAGU DAN KISAH KENANGANHIDUP
Pernah gak si kita mendengar lagu tetiba terasa sedih tanpa kita sadari. Atau kita bahagia dan tersenyum pada lagu-lagu tertentu? Musik dan lirik kerap kali menyimpan hal yang mengendap long term memory kita.
Setiap pagi dahulu kala saya sering kali mendengarkan lagu lagu ida laila. Bude saya setiap pagi sehabis subuh selalu nyetel kaset dan tape recorder nya lagu lagu ida lela. Sekarang kalau saya denger lagu itu saya selalu ingat masa-masa kecil saya di sebuah desa kecil yang asri. Meski kadang kalau saya memutar lagu ida lela sekarang selalu di ejek orang-orang karena jadul. Tapi dengan mendemgar lagu itu saya kembali bisa mengenang masa masa kecil itu.
Ada lagu yang menyedihkan misal nya lagu Westlife if I let you go misal nya. Sial nya saya dengerin lagu itu dan beberapa bulanya saya putus sama pacar pertama saya wkwkkw. Kalau misal denger lagu itu jadi inget kalau saya pernah patah hati hahaha gaya banget ya??
Ebiet G Ade lain lagi. Hampir semua album nya saya tahu karena ayah saya penggemar beliau semua albumnya ayah saya punya. Jadi kalau misal saya kangen ayah saya selain telpon tentu demgerin lagu ebiet cukup jadi obat mengenang masa-masa kecil saya bersama ayah saya. Hehhe
Lain lagi lagu dangdut koplo wkkw lagu ini yang membuat saya pertama kali nonton konser dan konser dangdut erotis hahhaha. Anak usia belasan yang baru baligh liat mbak mbak seksi nari di panggung.
Mungkin semua lagu punya cerita tersendiri bagi pendengar nya. Jadi jangan suka ngejek selera musik orang. Barang kali seseorang nyalakan lagu bukan karena suka. Tapi hanya karena ingin mengembalikam memory indah masa lalu nya.
Wednesday, February 12, 2020
Ketabahan Tukang Ojek Tradisional
Tiba saat kembali ke jogja di tugu saya berencana naik ojek online. Biasa ini adalah pilihan manusia modern dalam hal transportasi masa kini. Hampir semua milenial kemana pun perginya pasti memilih transpotasi online. Ya terlebih di kota Yogyakarta ini. Yang hampir semua moda transportasi online ada. Saat keluar di pintu keluar tiba-tiba saja ada bapak bapak tua menawarkan ojek. Tentu saya menolaknya secara halus karena niat nya memang ingin memakai ojek online menuju lempuyangan. Belum ada sepuluh langkah saya pergi tetiba saya mbalik lagi karena merasa tak enak hati. "Pak pinten ke lempuyangan?"
"20 ribu wawon mas"
Mahal kalau bandingkan dengan ojek online.
"15 ribu nggeh pak"
"Ampun mas 20 wamon"
"Owh nggeh ayooo"
"Mas ndunyo niki sedoyo mpun di atur kalih pangeran. Mpun mboten sah abot abot."
Mak deg saya. Apa iya beliau tau betapa hati saya saat ini di penuhi ambisi-ambisi yang tinggi? Hehehehe terima kasih pak sehat selalu semoga ketabahan bapak membawa berkah dan kedamaian dalam hidup bapak dan keluarga.
Sunday, February 9, 2020
Perjalanan Pulang
Tuesday, January 28, 2020
LARON
Friday, January 24, 2020
Perjalanan
Tetes embun tak akan berhenti menyapa pagi meski hujan coba mengganti.
Mataharipun takan berhenti menyapa pagi.
Yang bernyanyi di pagi hari tak hanya kenari tapi juga hati.
Bersiul merayakan hati yang di anugrahi cinta oleh ilahi.
Perjalanan masih panjang dan aku masih duduk menata tangan menerima segala kemungkinan.
Takan pernah terbesit dalam angan membenci apa yang telah terukir di hati.
Tuhanku yang membolak balik hati.
Mungkin Engkau tak izin kan aku memilikinya. Tapi terima kasih Engkau izin kan aku mencintai nya. Petikan kata-kata mbah emha ini masih nyaring dan menghantui di telingga.
Wahai engkau yang menghiasi hari-hari jangan pergi lagi sampai batas waktu mengahiri.
Karena takdir yang ada belum pasti kita baca.
Karena sisa waktu yang ada belum pasti kita miliki.
Kemari lah kita bercanda menceritakan segala hal yang membuat bibir kita tersungging bahagia.
Lupakan segala derita yang hadir silih berganti.
Karena perjalanan kita berlum berhenti.
Tuesday, January 21, 2020
Bisik Ranting Kepada Daun
Friday, January 17, 2020
Dasar Pengecut.!!
Tuhan, aku tahu aku telah salah jalan.
Tuhan, aku tahu aku telah terlalu jauh untuk terus mengukir luka yang mungkin tak akan bisa lagi di obati.
Luka yang tak mungkin bisa di tambal lagi.
Tuhan, si pengecut ini memang seperti ini.
Berperilaku dan bersikap yang terus melukai hati seseorang.
Tuhanku, cabut saja rasa yang begitu mendalam ini.
Hapus lah saja Tuhan perasaan yang terus di salah kan ini.
Tuhan,,
Andai saja si pengecut bisa memilih. tak akan pernah si pengecut ini jatuh sedalam ini dalam kesalahan.
Tuhan,
Mestinya hatiku tak perlu sakit, dengan kata-kata lagi.
Tak perlu terlukai dengan perlakuan orang lain lagi.
Tuhan,
Si pengecut ini apakah tak layak sebentar saja memberi kan bahagia?
Tuhan,
Kau memberikan segala rasa ini
Tuhan Engkau lah yang berhak mengambil segalanya dari hati dan pikiran ini.
Tuhan,
Si Pengecut ini mestinya tak perlu berduka dengan caci maki dan label-label lain yang di sematkan.
Karena memang si pengecutpba ini, manusia yang tak berguna apa-apa.
Pengecut ini yang tak sedikitpun pantas hadir di kehidupan indah seseorang.
Tuhan,,
Hapus lah segala nya.
Karena kebaikan apapun memang tak pernah jadi baik.
Tuhan,
Jangan karuniakan lagi rasa apapun kepada si pengecut ini.
Keras kan saja hati si pengecut ini.
Buang segala cinta, kasih sayang dan empati di hati pengecut ini.
Karena segala hal di tangan pengecut ini memang tak akan pernah jadi apa-apa.
Tapi Tuhan,,
Terima kasih,
Terima kasih telah menjadikan pengecut ini pernah merasa sangat berati.
Menjadikan pengecut ini bisa sedikit merasa dunia ini indah
Tuhan,
Izin kan pagi esok, semua rasa itu hangus terbakar dalam api amarah ini.
Izin kan besok pagi untuk memulai lagi hal baru tanpa rasa apapun.
Tuhanku,,
Izin kan untuk tak lagi menjalani hidup sebagai pecundang.
Tuhanku,
Si pengecut ini menyerah.
Tuhanku,
Si pengecut ini pergi, dan jangan jatuh kan lagi.
Agar tak akan adalagi luka lagi, air mata lagi.
Tuhan sudahi, sudahi dan izin kan pengecut pergi.
Thursday, January 16, 2020
JANUARI
Friday, January 10, 2020
Selamat Jalan 10 Januariku.
Hujan masih deras menemani malamku.
Di pojok angkringan sepasang kucing meneduh kedimginan.
Hiruk pikuk lalu lalang manusia menuju ke tujuan masing-masing.
Mas gondrong dengan ikhlas mengipasi bara membakar potongan jahe.
Aku termanggu duduk menikmati malam yang kejam.
Melepas segala hal yang sedari dahulu aku rawat sendiri.
Benih yang ku semai dan ku pupuk tetiba tersambar petir dan hangus terbakar.
Apinya membakar dan menggores sisi hatiku yang dahulu begitu tegar untuk melepas kan.
Aku pikir hanya pedang yang bisa melukai. Ternyata tidak setelah aku mulai mencintaimu secara terang-terangan.
Tak pernah ku merasa kehilangan sedalam kehilangan tanaman yang ku pelihara sendiri ini.
Mestinya ku sembunyikan saja tanaman baik ini dari manusia-manusia agar kehilangan ini tak perlu ku bagi. Agar kehilangan ini aku simpan sendiri. Agar air mataku dan hujan saja yang menjadi saksi bahwa kehilangamu bak sayatan sembilu yang tetiba datang dan melukai.
Tapi tak apa, hati memang harus di sakiti. Ikhlas harus di uji. Aku akan menjaga kenangam merawatnya.
Thursday, January 9, 2020
Senja Pertama Gadis Buta
"Maaf mba, saya dokter egi ahli spesialis mata dari rumah sakit YAP"
"Maaf pak saya kira orang yang biasa datang dam duduk di teras saya"
"Iyya mba gak apa-apa, saya datang membawa kabar baik buat mba, besok lusa team kami akan mengoperasi mata mata mba puspita"
"Siapa ya dok? Saya penasaran."
"Mohon maaf mba saya tidak bisa memberi tahu kan"
"Iya dok gak apa-apa"
"Bahagia banget dok, terima kasih banyak dokter sudah membatu saya"
"Mba ada yang ingin saya sampai kan mengenai sosok donatur nya mba"
"Iya dokter saya penasaran sekali"
Bijaksanalah
Pembawa Ember Bocor
"Haii ibu kau sudah gila kah? Ember bocor seperti itu kau bawa buat ambil air?"
Iyaa tak apa-apa pak jawabnya santai. Berbulan bulan setiap pagi dan sore nenek dewinta ini pergi ke sungai untuk mengambil air untuk mandi dan masak di rumahnya yang terletak di sebuah desa yang tandus. Cemoohan selalu hampir setiap saat dia dapatkan, dia tetep bersikukuh membawa air itu dengan ember yang rusak. Sebulan dua bulan jalan yang di lalui nenek dewinta ini mulai tumbuh, tumbuhan hijau karena setiap pagi dan sore kena siraman air yang dia ambil dari mata air. Lama kelamaan mulai tumbuh tanaman bunga, bahkan ada cabai dan tomat mulai tumbuh di sepanjang jalan yang dia lalui itu. Semua orang yang mencemoohnya pun berangsur berkurang dan mereka mulai menanam tanaman sepanjang jalan menuju sungai.