Thursday, January 9, 2020

Senja Pertama Gadis Buta

0 comments
Senja pertama Gadis Buta

Puspita seorang gadis yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan sepasang matanya tak bisa melihat apa apa. Gadis berparas manis dengan bibir yang selalu tersnyum itu tak pernah berpikir bahwa kecelakaanya berujung pada penglihatanya. Hari-harinya kini tak bisa melihat apa-apa namun hatinya dapat merasakan ketulusan seseorang. Gadis yang sedari kecil sangat di manja ini beberapa tahun menghabis kan waktunya sendiri. Dia seakan meratapi bagiamana nasibnya dia berubah setelah 3 tahun ini. Kebahagiaanya seakan telah terenggut. Hari-harinya banyak di habis kan dengan air mata.

Namun begitu lah hidup kita tak pernah tahu pasti kejadian apa di masa mendatang yang akan menimpa kita. Puspita bercerita panjang masa-masa bahagianya sembari isak tangisnya terus terdengar lirih. Beberapa hela nafasnya benar-benar mengisyaratkan hatinya terlalu terluka dan mungkin sulit untuk di sembuhkan.

Beberapa bulan ini dia merasa bahagia nya mulai muncul saat ada seorang yang selalu dengan sabar mendengar keluh kesahnya. Dia bisa bercerita panjang lebar tentang segala hal tanpa harus segan atau apapun. Dan orang yang di ajak bicaranya pun menanggapinya dengan penuh antusias dan sangat telaten memahami luka dan duka yang puspita rasakan.

Sampai pada suatu saat, beberapa hari orang yang biasa dia ajak bicara tak lagi duduk di depan teras nya. Dia merasa kehilangan dan mulai murung lagi. Emosinya kembali tak stabil rasa kehilanganya mulai memupuk luka yang sudah mulai kering. Hatinya mulai bertanya-tanya kemana orang itu pergi? Siapa orang yang selama ini datang di teras untuk mendengarkan keluh kesahnya. Dan semua pertanyaan itupun tak pernah ada jawabanya. Sampai pada beberapa hari setelahnya ada seorang dokter ahli mata yang datang ke rumahnya.
"Selamat siang mba puspita,"
Dengan kaget penuh penasaran dia meghampiri pintu dengan tongkatnya dan membuka pintu rumahnya. Dia berharap orang yang dia tunggu datang lagi. 
"Iyaa, kemana saja kau selama beberapa hari ini?" Sahutnya
"Maaf mba, saya dokter egi ahli spesialis mata dari rumah sakit YAP"
"Maaf pak saya kira orang yang biasa datang dam duduk di teras saya"
"Iyya mba gak apa-apa, saya datang membawa kabar baik buat mba, besok lusa team kami akan mengoperasi mata mata mba puspita"
"Apa?? Beneran dok?"
"Iya beneran mba, besok mba akan segera kita operasi dan semua biaya nya sudah di bayar lunas oleh seorang donatur yang tak mau di sebutkan namanya"
"Siapa ya dok? Saya penasaran."
"Mohon maaf mba saya tidak bisa memberi tahu kan"
"Iya dok gak apa-apa"
"Mba istirahat yang cukup ya hari ini , besok team kami akan menjemput mbaknya, saya permisi dulu"
"Iya dok terima kasi" Puspita denga penuh penasaran dan bahagia kemudian masuk. Dia tidak sabar nunggu hari esok. Dan dia juga tak sabar untuk melihat sosok yang selama ini dengerin keluh kesahnya. Semoga besok setelah bisa melihat saya bisa mencari orang itu dan melihatnya secara langsung. Doanya dalam hati.


Hari yang di tunggupun tiba. Puspita memasuki ruang operasi selama kurang lebih 5 jam. Dan operasinya berjalan dengan lancar. Namun dia harus menunggu di rumah sakit selama kurang lebih 14 hari agar bisa menggunakan kedua matanya di luar ruangan. Dia sangat bahagia ahirnya dia bisa melihat lagi. Di dalam ruangan dia masih penasaran siapa gerangan orang yang mau menjadi donatur membiayai semua pengobatanya. Doketerpun masih bungkam tentang hal ini.

14 hari di lalui puspita dengan baik, sore harinya langit sore saat itu begitu cerah. Dia tak sabar untuk melakukan kebiasaanya melihat dan memandangi senja yang selama 3 tahunan ini tak dia lakukan. Dan betapa bahagianya dia saat bisa melijat senja lagi, air mata bahagianya jatuh di pipinya yang tak ada jerawat dan berkulit sawo matang itu. Dia sembari duduk doa terus bersyukur karena kini dia dapat melihat dunia lagi. Dia dapat menikmati senja lagi.

"Gimama mba rasanya bisa melihat lagi? " Tanya dokter yang menghampirimya di roottop rumah sakit itu.
"Bahagia banget dok, terima kasih banyak dokter sudah membatu saya"
"Mba ada yang ingin saya sampai kan mengenai sosok donatur nya mba"
"Iya dokter saya penasaran sekali"
"Sebenarnya mba kenal sama dia mba, dia sosok orang yang sangat baik. Dia adalah Keanu. Orang selalu datang di teras rumah mbanya yang setia mendengar cerita mbanya. Dialah orangnya yang menanggung semua biayanya mba"

"Dok antar saya ketemu dia dok, saya pingin melihat dia, saya mau berterima kasih ke dia dok"
"Sabar mba saya selesaikan ceritanya dulu. Keanu membiayai semua biaya rumah sakitnya dari hasil menjual ginjalnya dia. Dan sepasang bola mata yang ada di mata mba adalah sepasang bola matanya yang di sumbangkan ke mba. Dia melakukan ini karena sayang dan cintanya ke mba. Dia tidak ingin mba terlalu larut dalam kesedihan karena tak dapat melihat.  Sebelum dia meninggal karena sakit, dia berpesan agar ginjalnya di jual untuk biaya rumah sakit mba. Dia sebenarmya sakit kangker otak stadium ahir. Dan bola matanya minta di pasang di sepasang mata mbaknya. Keanu sudah meninggal 16 hari yang lalu mba."

Seketika puspita jatuh dan menangis sejadi jadinya. Ternyata harapan dia untuk bisa melihat orang yang sabar itu pupus. Dan ternyata orang itu juga yang telah berkorban nyawa untuk kebahagianya. Dokterpun mencoba menenamgkanya dan mengajaknya ke peristirahatan terahir keanu. Dan sembari memberikan sercacik kertas  ke puspita.

"Ini ada titipan buat mba"

Sepotongkertas itupun di bukanya.
"Honey, bahagia lah selalu nikmati lah waktu yang ada untuk bahagia. Jangan pernah menunggu hari esok untuk bahagia. Putuskan lah dalam hatimu setiap hari kamu harus bahagia dengan apapun kondisinya. Syukurilah apa yang telah Tuhan karuniakan. Dan terus lah berbuat baik. Dari orang yang setia mendengarmu Keanu.

Puspita benar-benar tak menyadari orang yang begitu tulus mencintainya sudah pergi. Dia merasa begitu bersalah karena tak sadar kalau keanu sangat jatuh hati dam cinta kepadanya. Dan ketika Puspita telah menyadari namun terlambat baginya. Bahkan dia tak bisa melihat secara langsung senyum nya. Dan tak bisa berterima kasih kepadanya yang merubah segala hal dalam hidupnya.

0 comments:

Post a Comment