Thursday, January 16, 2020

JANUARI

0 comments
Januari

Januari, rasanya bulan ini kerap kali  judul lagu. Entah yang menyedih kan atau yang membahagiakan. Januari memang menjadi awal permulaan perhitungan dalam tahun masehi. Di januari ini juga banyak resolusi-resolusi di gaung kan. Mimpi-mimpi mulai di nyalakan, ambisi mulai di tanam lagi. Ya meskipun ambisi lama di januari yang tahun sebelumnya juga mungkin cuma jadi sekedar ambisi kosong. Tapi tak masalah sikap dan rasa optimisme, pengharapan adalah sah-sah saja sebagai manusia.

Kalau kita sedang patah hati barang kali lagu nya Glend Fredly yang berjudul Januari bisa sangat menyayat hati. Lagu ini agak nya di buat untuk menyirami luka hati orang yang sedang patah hati dengan air garam. Rasa tercabik-cabik bakal kita rasakan ketika mendengar beberapa liriknya, apalagi suaranya glend yang memang matah hati banget. Di awal lirik saja rasanya sudah mak jleg. "Berat bebanku meninggalkanmu, separuh nafas jiwaku sirna." Istilah sekarang nya pergi pas lagi sayang-sayangnya, woo kalau yang pernah merasakan dunia seakan runtuh hahhaha seriuss.

Tapi ternyata Januari juga bukan cuma tentang lagu sedih ada lagu yang bisa di bilang lumayan berkonotasi bahagia. Gigi misalnya dengan lagu 11 Januari. Lagu yang yang menggambar kan kebahagian seseorang yang di pertemukan di bulan januari. Kalau kita nyanyikan lagu itu sambil boncengan hujan-hujanan, rasanya dunia cuma milik berdua dan yang lain nya cuma ngekost hahaha. Iya lah bagaiama tidak senyumu dan juga sedihmu adalah hidupku. Segala keadaan nya sudah menjadi satu, segala kelebihan dan kekuranganya kita terima.

Apapun memori kita tentang Januri, masuk di geng apapun kita. Entah Glend Fredly atau Geng Gigi Kita. Apapun memori kita berupa kesedihan atau kebahagian semua adalah jalan. Semua adalah kenangan yang sudah berlalu dan tertinggal di memori terdalam kita. Ya namanya juga kenangan itu di simpan di hadir kan sesaat saja. Jangan sampai hidup kita cuma di hantui kenangaan mulu. Bahaya, kita tidak bisa move on ke depan. Lebih parahnya selalu membandingkan terus. Tidak salah sih, cuma mari kita mulai memilih bahagia kita saat ini. Nikmati saja waktu saat ini. Yang lalu sudah biar berlalu, yang akan datang masih rahasia Tuhan. Aku sayang kamu saat ini sudah cukup. Heheh.




0 comments:

Post a Comment