Friday, January 24, 2020

Perjalanan

0 comments
Perjalanan

Tetes embun tak akan berhenti menyapa pagi meski hujan coba mengganti.
Mataharipun takan berhenti menyapa pagi.
Yang bernyanyi di pagi hari tak hanya kenari tapi juga hati.
Bersiul merayakan hati yang di anugrahi cinta oleh ilahi.
Perjalanan masih panjang dan aku masih duduk menata tangan menerima segala kemungkinan.
Takan pernah terbesit dalam angan membenci apa yang telah terukir di hati.

Tuhanku yang membolak balik hati.
Mungkin Engkau tak izin kan aku memilikinya. Tapi terima kasih Engkau izin kan aku mencintai nya. Petikan kata-kata mbah emha ini masih nyaring dan menghantui di telingga.

Wahai engkau yang menghiasi hari-hari jangan pergi lagi sampai batas waktu mengahiri.
Karena takdir yang ada belum pasti kita baca.
Karena sisa waktu yang ada belum pasti kita miliki.
Kemari lah kita bercanda menceritakan segala hal yang membuat bibir kita tersungging bahagia.
Lupakan segala derita yang hadir silih berganti.
Karena perjalanan kita berlum berhenti.

0 comments:

Post a Comment