Friday, November 15, 2013

DUNIA TEMPAT BERPIJAK

0 comments
-->


(Gambar dr .zulfickarekal)


            Apa kabar sahabat pembaca mini blog saya yang di budiman. Apa yang terlintas di mata batin kita ketika kata dunia terlontar dari mulut kita atau mulut orang lain? Persepsi dan tanggapan seperti apa yang hendak kita utarakan ? Saya yakin masing-masing dari kita pasti memiliki persepsi yang sangat berbeda-beda dan mungkin juga jauh lebih konyol dari pada apa yang saya pikirkan. Kok bisa saya bilang lebih konyol dari saya? Orang yang orientasi berpikirnya lebih maju selangkah dari pada orang lain cenderung berpikir out of the box kata nya sih. Tapi memang nyatanya begitu kok. Kalau gak percaya juga tidak maksa juga kok. Hehe
            Dunia boleh di kejar gak? Wajib di kejar lah. Katanya jangan terlalu memandang segala sesuatu berdsarkan kaca mata duniawi. Loh heii heii kita ini masih hidup di dunia ya cara pandang kita dengan cara pandang duniawi lah. Masa kita mau jauh-jauh ke akherat atau apalah sebutanya. Tetapi bukanya berlebihan itu gak boleh ke duawian? Apapun kalau berlebihan buat masalah duniawi yang jelas tidak boleh. Jangankan masalah duniawi masalah akhierat saja kalau kita berlebihan tidak di perkenankan kok. Loh bukanya kita harus melebihkan masalah akherat kok di bilang tidak boleh berlebihan dalam masalah akherat. Hei bayangkan saja anda beribadah dari jam 4 pagi sampai jam 4 pagi. Terus anak, istri anda kelaparan itu bagaimana? Justru yang namanya berlebihan itu tidak baik dalam hal apapun.
            “Bekerjalah seakan-akan kau hidup selamanya, Beribdahlah seakan-akan kau akan mati besok hari” dalam lagu qosidah zaman saya SD. Tapi ternyata itu adalah sebuah hadist yang di riwayat kan oleh siapa shohih atau tidaknya saya juga kurang memahaminya. Mungkin perlu bertanya kepada ahli khadist. Apapun itu kata-kata itu semestinya mampu membangkitkan gairah kita dalam beribadah dan berusaha di dunia. Perlu digaris bawahi juga beribadah disini saya tekankan bukan lagi dalam tataran kontekstual atau ritual belaka. Bekerja, tersenyum, membantu orang lain, menafkahi anak yatim dan lain sebagainya kalau kita niat kan ibadah karena Tuhan saya si yakin akan bernilai ibadah.
            Dalam judul yang saya tuliskan diatas saya tulis besar-besar dunia tempat berpijak. Perhatikan kata berpijak. Kata tersebut berasal dari kata pijak. Yang secara bahasa artinya menginjak, menapakan, di bumi. Pastinya material yang injak pasti di bawah kaki kita bukan? Inilah yang harus kita perhatikan secara seksama. Dunia ini harus kita injak, dunia ini hanyalah tempat pijakan, tempat mencari jalan yang tentunya jalan yang lebih tinggi. Tapi mau tidak mau kita sangat membutuhkan dunia. Kita membutuhkan tempat pijakan agar langkah kita tetap tegar. Kita buth pijakan yang bagus agar kita tak mudah di goyahkan oleh segala macam masalah. Bayangkan kalau kita tak punya pijakan apa yang akan terjadi? Jelas keseimbangan kita kacau.
            Kaya itu perlu tidak? Heheh wajib.! Sangat perlu. Tetapi kekayaan kita hanya sebagai pijakan kita agar langkah kita menuju Akhirat jadi makin tegar makin kuat. Kok bisa begitu? Jelas bukankah kemiskinan itu sangat dekat dengan kekufuran? Bukankah kemiskinan itu sangat rawan terhadap gangguan-gangguan dari luar yang menggoyahkan aqidah kita?
            Saudara ku pembaca yang semoga selalu di berikan kekuatan untuk terus berjuang menggapai impian. Menggapai cita-cita yang luar biasa. Aamiin. Kenapa saya meminta doa di beri atau di tambah kekuatanya, bukan di ringankan bebanya? Jelas makna yang tersirat dalam kata tersebut berbeda jauh. Kalau kita minta di ringankan masalah kita, kita akan tetap menbajdi bagian kecil dari maslah yang kecil. Tapi kalau kita meminta di beri keuatan untuk masalah yang besar kita akan terdidik menjadi mansusia yang besar juga. Bukankah setiap permohonan pasti akan di kabulkan? Kenapa kita memohon permintaan yang sebenarnya kita mampu menggapainya dengan mudah? Mintalah sesuatu yang membuat kita mampu etrdidik menjadi masnuia yang kuat pastinya.
            Dunia biarlah menjadi tempat pijakan. Namun kita wajib membangun pijakan itu tempat yang bagus yang nyaman. Tuhan tetap menjadi tujuan utama kita dalam melakukan segala hal. Hdiup di dunia ini makin kesini makin terasa bebanya saudara ku semua. Buat berobat, buat makan semuanya butuh materi. Terus untuk mendapatkan materi kita wajib dong berusaha di dunia. Jangan mengkhayal Tuhan menjatuhkan uang dari langit setelah kita sembahyang atau sholat.
            Selagi pemaca sekalian masih di usia yang masih muda. Memiliki jiwa muda, semangat yang mengebu-gebu. Teruslah berkarya, teruslah menjadikan semua potensi yang ada untuk membangun tempat pijakan di dunia. Agar kelak saatnya kita lemah, kita telah membangun sebuah fasilitas yang mempermudah jalan kita menuju-Nya.
            Yakin lah apa yang kita cita-cita kan saat ini pasti akan terwujud. Tinggal bagaimana kita memulai semuanya. Kapan saatnya? Sekaranglah, lakukan apa yang bisa kita lakukan meskipun itu hal yang sangat kecil bagi orang lain. Percayalah langkah yang jauh di mulai dari hal yang kecil. Teruslah berproses, pasang progres-progres seminggu ke depan, sebulan kedepan, setahun, sepuluh tahun dan seterusnya. Tingkatkan terus langkah kita menjadi jalan yang cepat hingga lari.
            Di akhir tulisan saya kali ini mari kita tutup dengan nyanyi bersama Bondan and Fead 2 Black. Sampai jumpa di puncak kesuksesan kita di bidang kita masing-masing. Aamiin.:)

Yeah.. speakin’ about the time.. ough..

Titz:
Yo.. Ini sepotong kisah, tentang perjalanan..
seorang insan, menapaki jejak kehidupan.
Dia lahir ke dunia , dari keluarga..
tidak miskin, kurang kaya, yo tapi sederhana.
Ayah berdagang, ibu mengasuh dia di rumah..
sejak kecil belajar susah, hanya bersikap pasrah.
Sempat sesaat, mengenal A. S. I. dari ibu.
Syukuri rahmat, dapat singkat nikmat ilmu.

C      Em      Am       G

Bridge:
Dia takkan gentar, meski guntur menggelegar.
Alar melintang, tak mampu untuk buat pudar.
Hanya syukuri anugerah, akan nasib dan takdir.
Dia takkan menyerah, terus berjuang hingga akhir.

         Am     Em    Am        G
Mr. B:  Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
        dan yakinlah kan kau raih.. yeiyeah..

         Am     Em    Am        G 
 Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik..
         pasti kan kau raih..

Am      Em

Lezz:
Dan kini, dia injak usia labil.
Dia tinggalkan satu masa kala ia kecil.
Skill! get real, he can make it.. berhasil!!
Sekian dari banyak mimpi dalam hati kecil.
Kecil sebenarnya.. berarti besar.
Ia terlempar dalam panggung hidup yang kasar.
Sabar ya kawan, ini tentang edukasi..
yang tak terdapat dari sekolah, atau pun skripsi.

Back to Bridge

        Am      Em    Am        G
Mr. B:Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
        dan yakinlah kan kau raih (Berpasrah pada waktu).. Woo’oo..

Am      Em                     Am                 Em 
Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik.. pasti kan kau raih..
(Semua cita dan mimpimu)

C       Em      Am    C  E     Am       G
Hanya waktu yang dapat menjawab.. mampukah dia merubah..

Am      Em

Santoz:
Saat semua, mimpinya tercipta.
Saat dimana jalannya, lebar terbuka.
Beban berat tertancap dipundak.
Semua hanya jadi sejarah, yang terlewat.
Dia merdeka, nyata dan bahagia.
Dia tertawa di akhir, semua usaha.
Dan percaya, jalan tak slalu berliku.
Dan mengerti, celah untuk berpacu.

         Am     Em      Am      Em
Mr. B:Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
        dan yakinlah kan kau raih.. yeiyeah..

         Am     Em      Am      Em 
         Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik..
         pasti kan kau raih..

         Am     Em      Am      Em
Mr. B: Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
       dan yakinlah kan kau raih.. yeiyeah..

Lezz&Santoz: T.. t.. time after time.. after time.. 4x

Am      Em      Am      Em 
Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik.. pasti kan kau raih.. 

Lezz&Santoz:
T.. t.. time after time.. time after time.. 3x..
t.. t.. time after time hommie..

           

0 comments:

Post a Comment