Saturday, February 16, 2013

Hidupku gak tenang di era Modern

0 comments
Dizaman yang serba canggih dan modern ini rasanya kebahagian manusia makin terkebiri oleh hal-hal yang bersifat tak nyata. Manusia makin di sibukan dengan segala hal yang berbau teknologi dan manusia juga di batasi ruang geraknya untuk berdiri sendiri seutuhnya. Manusia di tuntut untuk ikut mengikuti arus zaman yang mau tidak mau memaksa manusia untuk bertingkah seperti orang modern.

Manusia sekarang rasanya aneh kalau ditanya punya facebook atau twitter? Kemudian jawab tidak punya. Manusia terlihat sangat pahpoh atau sangat ketinggalan ketika ditanya nomor handphone dan dijawab gak punya handphone. Iya itu kenyataan yang mau tidak mau harus di tanggung oleh manusia di abad 20 an ini. dengan kata-kata modern manusia benar-benar merubah segala tingkah lakunya atas nama modern.

Sebenarnya ini semacam permasalahan kejiwaan. Iya karena secara tidak sadar manusia mengikuti perkembangan zaman itu tanpa mau menyadarinya. Hanya ikut trend dan life style. Kalau begitu alasanya benar sekali itu merupakan permasalahan kejiwaan. Permasalahan mental yang seharus dan baiknya di selesaikan. Bayangkan saja misalnya seorang yang berpengahsilan pas-pasan uangnya habis untuk beli pulsa hanya demi membalasi sms atau sekedar like status orang. Secara keuntungan apa yang di dapat? Menjalin persaudaraan? Menjalin hubungan ke orang lain secara maya? Terus yang nyata di tinggalin?

Terkadang saya sendiri juga merasakan betapa kita begitu kecanduan dengan hal semcam itu. Sehari tidak membuka facebook atau twitter itu rasanya kaya tidak tenang. Kalau handphone ketinggalan sudah seperti orang kebakaran jenggot, gelisah padahal tidak ada orang penting yang bener-bener penting yang hendak menghubungi. Permasalahan ini juga kan yang saya yakin mendera anda-anda semua. Terutama yang mengaku sok modern, ikut perkembangan zaman.Padahal jujur saja tanpa facebook, twitter atau handphone kita masih bisa hidup.

Kita ini memang cenderung menjadi pribadi yang suka sok mengikat-ikatkan segala hal. Kita menjadi pribadi yang sering kali di buat-buat pebuh dengan kepalsuan. Bisa dibayangkan untuk menulis status saja kita membutuhkan waktu yang lama agar terkesan bijaksana atau keren. Motiv dan tujuan utamanya apa sebenarnya kita itu melakukan hal semcam itu? 

Ketenangan dan kebebasan kita saat ini memang benar-benar sedang perlahan terenggut oleh kemodern zaman. Entah karena kita yang terlalu over menerima semua kecanggihan ini? Atau memang sudah saat nya kita menjadi manusia-manusia yang tak berkualitas? Entahlah yang jelas alasan itu ada pada masing-masing kita. 

Pada dasarnya modern itu mempermudah manusia untuk melakukan segala sesuatunya dengan cara yang bisa di bilang cepat dan mudah. Modern mencoba membuat kehidupan manusia terfasilitasi untuk melakukan segalanya dengan lebih baik. Namun ironisnya benar-benar berbalik 180 derajat. Apakah kita yang suka menyalahkan artikan sesuatu hal? Kita memang cenderung salah kaprah,? 

Saya mencoba mengkomparasikan kehidupan sekarang dengan zaman dahulu. Dahulu orang kalau sednag diajak ngobrol focusnya itu tinggi dan ngobrol dengan sepenuh hati. Pikiran dan perasaanya tercurahkan pada lawan ngobrolnya. Sehingga komunikasi yang terjalin begitu kuat. Namun bayangkan sekarang orang sedang diajak ngobrol serius saja masih di selingi dengan bunyi sms atau sejenisnya. Hal semcam ini bukan saja dilakukan orang yang secara latar belakan pendidikan rendah tetapi orang-orang yang notabene berpendidikan tinggipun tak mampu mengkontrol hal semcam ini. Saya sendiri contohnya dan anda bisa jadi lebih parah.

Orang sekarang kalau duduk pasti yang dikeluarkan bukan omongan tapi handphone, pencet sana pencet sini padahal kosong. Anda sering melakukan hal semacam ini? kalau iya berarti kita sama. Iya sama-sama hidup tidak tenang di zaman modern. Kalau orang dulu ketika sendirian mereka menatap alam dan belajar dari alam. Sekarang yang dilihat handphone, saya kira lama-kelamaan orang lupa arah karena yang dilihat hanya benda kecil itu saja. 

Bentuk-bentuk pelarian diri ini yang kurang mampu di sadari oleh kita terutama sebagai kaum muda. Padahal kalau saja kita mampu menyadari hakekat setiap kemajuan zaman kita akan lebih tanggap dan mampu mempergunakan segala sesuatunya sebagaimana semestinya. Kenyataannya dan kenyataanya?? sekian semoag kita lebih sadar.

0 comments:

Post a Comment