Burung hewan yang lucu dan hobbynya menyanyi ini hampir setiap pagi
selalu berdendang lagu-lagu yang indah. Apapun keadaan nya burung akan selalu
menyanyikan lagu-lagu. Baik pagi itu hujan deras dia selalu bangun dengan ceria
dan bernyanyi menyampaikan salam kesemua manusia. Bangun pagi menjadi kebiasaan
dan rutinitas yang tak tertinggal dari burung, selama saya hidup saya tidak
pernah mendengar burung bangun
kesiangan. Iya memang hewan yang diciptakan Tuhan selelu bangun pagi kecuali
hewan tertentu seperti kelawar yang memeng malam nya diganti siang siang
diganti malam. Semnagat burung inilah yang luar biasa pagi saja sudah
menyemangati dirinya dengan bernyanyi ceria. Mungkin anda saya tidak pernah
berpikir mereka belum sarapan sudah bernyanyi indah. Kemudian mereka terbang
tinggi untuk mencari pakan untuk anak-anak nya dan diri nya.
Burung juga yang meninspirasi banyak tokoh dunia menggunkan nya sebagai lambang
negaranya, seperti Indonesia ini. Burung-burung tertentu yang berkarakter
pembrani seperti elang, ataupun burung yang lucu seperti beo yang bisa berbicara
bak manusia. Alasan menggunakan burung bukan tanpa sebab tentunya sudah melalui
berbagai tahap pemikiran bukan? Hewan yang termasuk dalam kelas aves ini memang
memiliki berbagai kesepesialan yang luar
biasa. Namun kadang kesepesialan itu tidak secara sadar diperhatikan oleh
manusia. Mereka cenderung cuek terhadap mahluk kecil yang indah penampakan dan
suaranya ini.
Burung itu tiada pernah mengalami kesedihan meskipun mungkin dalam hidupnya
mengalami derita. Terbukti dengan kondisi apapun burung tetap saja bernyanyi
ataupun sekedar mendekur untuk menunjukan bahwa mereka bahagia. inilah yang
tidak dipandang mahluk Tuhan bernama manusia yang hakekat mahluk paling
sempurna. Manusia diciptakan secara sempurna tapi manusia terlalu sering
mensia-sia kan kesempurnaanya. Bayangkan saja manusia terlalu sering meratapi
nasib yang sudah digariskan. Manusia tidak mau belajar dari burung yang selalu
bernyanyi dan ceria ketika bangun pagi. Mungkin pepatah yang mengatakan jalani
hari ini dengan sebaik-baiknya dalam novel ternama laa tahzan. Ungkapan semacam itu justru dilakukan burung ditunjukan
sealau bahagia mengawali hari, mereka tidak terikat hari kemarin mereka makan
atau tidak. Apapun yang terjadi hari ini harus lebih baik dari hari-hari
kemarin. Sedang kalau manusia baru sekali mengalami kegagalan saja mungkin
sudah berduka yang mendalam. Mereka males untuk bangkit, untuk menyusun lagi rencana.
Selalu diratapi dengan begitu mendalam seakan hidup itu sudah berakhir. Kenapa mesti
harus seperti itu? Katanya mahluk sempurna? Jangan-jangan kita ini sudah menjadi
manusia yang sok pemikir? Sampai-sampai hal kecil atau masalah kecil kita
pikirkan begitu mendalam.
Kita itu sering kehilangan jati diri kita sendiri untuk berdiri sebgai
manusia seutuhnya. Tunggu sebentar jangan menyanggah statmen saya terlebih
dahulu. Sekarang kalau ada kata be your
self, just the way your, dadi sejati ning awakmu dan jadi diri urang sorangan. Apapun
itu memang pantas ditunjukan pada anda dan saya ini. Tetapi tidak jarang kita
menyanggah dan sok-sokan aku ini seperti ini apa adanya, jangan coba-coba merubah
hidup saya dan lain sebagainya sebagai penolakan. Tetapi kenyataanya kita ini
tidak menjalani kehidupan ini sesuai dengan idealnya manusia sempurna bukankah
itu termasuk tidak seperti diri anda sendiri? Idealnya manusia itu semangat
apakah selama ini kita sudah semangat? Adealnya kita ini tidak mudah putus asa
namun kenyataanya? Idealnya kita ini tidak terjebak dikesdihan kenyataanya? Bisa
kita jawab masing-masing di hati kita saja. Namun bayangkan burung yang anda
lihat setiap hari bagi yang melihat. Mereka justru menjadi diri mereka sendiri
burung merpati itu tidak bisa menyanyi dengan indah loh tapi banyak dipelihara
dan disukai karena kemampuan terbangnya yang indah. Burung wallet juga tidak
dapat bernyanyi dengan indah tapi jangan tanya harga untuk air liur nya? Bisa mencapai
berjuta-juta. Mereka justru bagus dengan tetap menjadi diri sendiri dan dengan
karakternya masing-masing. Yang merpati tidak repot-repot merubah bulunya biar
seperti cendrawasih, yang beo tidak repot-repot agar bisa seperti kandis atau
kacer yang bernyanyi indah.
Sedangkan kita ada budaya atau tren baru kita berusaha mengikutinya
dengan mengeluarkan kocek dalam-dalam demi bisa tampil seperti orang luar. Bisa
ditebak ujungnya bukan? Wanita rela membelajakan uangnya bermilyar-milyar demi
dapat dada yang gede. Rambut sudah bagus hitam dicat biar tampak bule, tapi
kulitnya gosong tambah parah dilihat bukan? Celana robek-robek dipakai giliran
duduk dijalan ada orang gila yang memakai pakaian robek-robek disamain ogah. Itulah
gambaran orang di negeri sebrang dan bukan para pembaca sekalian.
Saya sebenarnya merasa canggung mengatakan burung. Entah siapa yang telah
tega mempopulerkan burung ini identic dengan jenis kelamin laki-laki. Kelewatan
memang, apapun itu semoga anda tidak berpikir gila seperti orang gila yang
mengatakan demikian. Mari kita lanjutkan pembelajaran dari burung ini.
Kalau sudah pukul 07.00 atau 08.00 pagi burung itu cenderung tidak
berkicau bukan? Tahukan kenapa demikian? Ternyata mereka juga bekerja mencari
nafkah, mereka terbang kesana kemari untuk mencari makanan untuk bertahan
hidup. Kalaupun yang baru kawin mereka bahu membahau membuat sarang yang indah
di pepohonan yang sulit dijangkau oleh predator-predator. Mereka sibuk dengan
rutinitasnya mereka dan saya kira mereka begitu besar etos kerjanya. Membuat
sarang itu bukanlah perkara mudah loh tetapi burung yang tanpa tangan mampu
membuat dengan segitu indahnya. Mereka ketika membuat sarang begitu
mengagumkan. Dua sejoli itu bolak balik membawa bahan-bahan pembuat sarang,
yang saya sendiri bingung dari mana mereka dapatkan bahan itu. Mereka memilki
kemampuan kerja sama yang tinggi. Bahkan ketika betina sedang bertelur saja
hanya si jatan yang mencari pakan. Ketika betina mengerami telur si jantan yang
mencari pakan juga. Bahkan ketika telur menetas jadi burung kecil mereka bekerja
sama mengurus dan menjaganya hingga dapat terbang bebas. Ketika burung dewasa
dan dapat mencari makan sendiripun si orang tua atau si induk tidak pernah
mengharapkan belas kasihan dari anaknya. Mereka juga tetap berusaha mencari
makan sendiri-sendiri.
Kita kembalikan ke diri kita masing-masing, mari kita koreksi diri kita
sendiri. Untuk bangun pagi saja mungkin menjdi momok atau suatu hal yang sangat
berat. Mirisnya seakarang ini anak muda negeri ini kerepotan untuk bangun pagi.
Malas untuk bergegas menjalani rutinitas masing-masing. Sekarang saya ambil
contoh bagi yang sekolah ketika jam masuk sekolah jam 07.00 teng masuk kelas
masih saja ada yang telat kalaupun masuk ada juga yang tidak mandi. Kemudian kita
naik lagi ke bangku kuliahan, kalau ada opsi masuk jam 07.00 pagi entah karena
males atau karena apadengan tegas menolak. Saya sih mengira mereka sulit untuk
bangun pagi. Kalau di kita ada peminta-minta tadi saya jelaskan di atas burung
tidak pernah meminta-minta meskipun ke anaknya sendiri bukan? Kalau di kita ada
males bekerja di kehidupan burung tidak ada hal semacam itu. Kita ini
sebenarnya kenapa? Mahluk yang diciptakan dengan sempurna kok malah justru
menjaalani kehidupan bukan dengan cara yang sempurna? silahkan anda renungkan
sendiri-sendiri.
Burung jugalah yang menginspirasi seorang pembuat game yang mendadak kaya
raya karena game yang diusungnya begitu terkenal seantaro jagad. Iya game itu
bernama angry bird, game yang begitu popular beberapa tahun belakangan ini. Sebelum
adanya modern communication merpati
sering dijadikan burung pengantar surat. Banyak hal lagi yang dapat dipelajari
dari burung anda dapat menemukannya dan mengaplikasikanya dalam kehidupan anda.
Mulailah belajar dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita agar kedepanya kita
mampu memposisikan diri kita memang sebagai mahluk yang sempurna. Mahluk yang
pantang menyerah, mahluk yang tidak mudah sedih dan meratapi nasib, mahluk yang
selalu penuh semangat dan selalu menabarkan kebaikan dimanapun dan bagaimana
pun kondisinya. Kita semua terlahir dengan kemampuan sama, tinggal kita mau
menumbuhkan atau membenamkan. Jatah setipa harinya pun sama 24 jam tidak lebih
tidak pula kurang. Semoga kita semua mampu bangkit dan selalu memperbaiki diri.
0 comments:
Post a Comment