Wednesday, January 30, 2013

Hiburanku Motor dan Mobil yang Berlalu lalang

0 comments
Hidup di era yang sudah sangat modern ini kita tidak bisa lepas dari barang-barang yang yang memeiliki unsur mesin. Barang yang hakekatnya merusak tatanan jagad raya ini terus dikembangkan. Hal yang terjadi adalah semuanya terarah dan terfocus pada suatu hal yang berbau modern. Kebisingan mobil, motor dan alat transportasi lain hampir setiap hari kita rasakan. Kebisingan ini yang sering menjadi permasalahan bagi sebagian orang namun bagi sebagian orang itu adalah hiburan yang indah.
Suatu hari saya bertemu dengan seoarng penjual awul-awul yang sering saya singgung-singgung di beberapa tulisan saya terdahulu. Namun pada kesempatan ini saya mencoba focuskan pada pembelajaran menikmati rasa hidup dari beliau. Merasakan rasa hidup itu bukanlah suatu perkara yang mudah, banyak orang yang tidak mampu merasakan kenikmatan dalam kenikmatan. Ini suatu hal yang biasanya membuat orang-orang menjadi sangat frustasi menjalani kehidupannya. Iya ketidakmampuan menikmati kenikmatan dalam kenikmatan merupakan suatu hal yang sangat menyiksa seseorang. Berbagai contoh di keseharian kita mungkin sering anda jumpai, orang kaya namun setiap hari bertengkar, anak pejabat yang narkobaan. Pertikaian demi pertikaian ditengah kehidupan saat ini malah makin menjadi-jadi.
Disebuah sebuah sudut jalan nenek yang hanya duduk beralaskan koran, menggelarkan karung untuk menjual berbagai pakaian awul-awul. Menjual pakaian awul-awul di tengah banjiran modernisasi fashion yang makin gila adalah tantangan dan resiko gila yang harus ditempuh. Terlebih lagi hanya menjual di pinggiran jalan yang berdebu dan berkesan kotor. Tapi siapa sangka nenek untuk masih sanggup bertahan dan saya kira sudah lama menjajakan pakaian awul-awul itu.  Namun beliau masih bertahan ini berarti ada saja kan yang mau membeli bukan? Tapi kok bisa hanya berjualan semacam itu bisa laku? Pertanyaan semacam itu jugalah yang muncul dari mulut teman saya ketika bertemu beliau. Namun kenyataannya ada yang mau beli. Mungkin kuasa Tuhan bermain peran disitu, atau bisa jadi law of attraction suatu hukum sebab akibat sudah beliau terapkan. Salah seorang yang mampu menrapkan law of attraction adalah selalu bisa berpikir positif dalam keadaan negative. Mampu menikmati kenikmatan bukan dalam kenikmatan.
Pandangan nenek ini sangat luar biasa ketika  bilang motor dan mobil itu adalah hiburan saya setiap hari mas. Dengan nada pelan beliau sampaikan kata yang bagi saya itu begitu mencengangkan. Kita saja di tempat yang barang kali saja tenang jauh dari kebisingan ketika berlibur ke pegunungan atau pantai masih saja merasa bising. Namun nenek itu mampu merasakan ketidakbisingan padahal jalan itu bisa dibilang sangat padat dan rame terutama pada jam-jam sibuk. Kemampuan semcam inilah yang saya yakin yang membuat nenek itu kelihatan begitu bahagia, begitu tenang dan nampak begitu enjoy. Senyum ikhlasnya merekah dengan sapaan hangat khas. Nenek ini benar-benar sosok manusia yang harusnya menjadi contoh di era zaman yang kian semerawut seperti sekarang ini.
Zaman seperti sekarang ini jika kita menarik garis lurus ke diri kita dan membandingkan dengan nenek itu masih sangat jauh. Kita ini masih sangat suka menutup dengan sengaja untuk menikmati kebahagiaan. Bagaimana tidak begitu? sudah diberikan kehidupan yang jauh lebih baik dari orang lain masih saja menggerutu. Kita cenderung banyak memikirkan hal yang tidak perlunya untuk dipikirkan. Kita ini kadang menjadi sosok yang sok analysis mengenai diri kita atau bahkan ke orang lain. Padahal memikirkan hal yang sudah tidak perlu dipikirkan hanya akan merugikan aktivitas atau hal yang sedang kita jalani saat ini.
Beberapa hari ini saya sering diajak ngobrol mengenai permasalahan. Beberapa yang curhat itu mengeluhkan beberapa hal yang yang tidak perlu dan telat untuk dipertanyakan dan diratapi. Masalah seperti nilai ujian itu hasil akhir dari sebuah proses, hal yang sudah akhir itu berarti sudah terjadi dan puncaknya. Mau meratapi, mau memikirkan sampai tidak makan, itu tiada akan merubah sedikitpun keadaan. Nilai tidak akan berubah tapi energi sudah terkuras habis-habisan. Mencoba menikmati apa yang sudah ada atau menikmati kenikmatan dalam kenikmatan. Itu jauh akan lebih membuat kita mampu lebih siap menyusun rencana kedepannya. Kalaupun nilai jelek iya sudah itu memang hasil yang diperoleh dari sebuah proses yang dijalani. Bersyukur sambil menyusun rencana meningkatkannya.
Nilai ujian di sebuah intansi itu bukan permasalahan yang sesungguhnya dalam hidup ini. Cobalah membuka hati lebih lebar lagi biarkan hati dan pikiran ini berjalan sewajarnya saja. Jangan pernah sesekali menggerutu hanya karena hal kecil itu akan menunjukan betapa lemahnya kita. orang yang menunjukan kelemahannya dan mengumbarnya di tempat umum akan sangat mudah untuk ditaklukan lawan. Ketika kita jatuh ya bangkit lagi dan berjalan lagi. Jatuh lagi ya bangkit dan jalan lagi.
Hidup ini sudah susah jangan dipersusah lagi dengan kita yang memikirkan hal yang telat untuk dipikirkan. Nikmatilah segalanya, nikmatilah apapun kondisinya sambil terus berusaha bangkit dan bangkit. Tokoh jawa Mbah Ageng suryo Mataram bilang dalam wejangangan nya, hidup itu hanya memiliki dua rasa sebentar bahagia sebentar senang. Jangan terlalu larut dalam suatu rasa apalagi hanya karena hal-hal yang sifat nya kecil. Kata anak zaman sekarang jangan terlalu lebay menyikapi masalah itu.
Penyikapan yang terlalu berlebihan terhadap suatu hal yang semestinya dan sepantasnya tidak perlu dipikirkan hanya membuat kita tampak konyol dimata umum. Kalau lapar ya cari makan dan makan, apapun makanannya ya dinikmati. Anda saya kira lebih memiliki insting yang lebih tinggi untuk lebih mampu merasakan rasa kehidupan. Lakukan apa yang sudah semetinya dilakukan kalau memang itu terbaik. Dan libatkan Tuhanmu dalam setiap permasalahan yang sedang kau hadapi.
Nenek yangsaya bicarakan diatas saya rasa belaiu juga tidak pernah luput melibatkan Tuhan dalam kehidupannya. Mungkin beliau tidak terlalu mengerti tentang agama tapi pengamalan nilai agamnay jauh dari orang yang hanya ditataran konseptual. Bisa tetap semangat menjalani kehidupan diusia yang sudah sangat rentan, kalau beliau gak melibatkan Tuhan apa jadinya? Rasa bersyukur dengan senyuman atau menikmati suara motor dan mobil merupakan suatu cara melibatkan Tuhan dalam perjalanan hidpnya. Anda sudah begitu tahu tentang agama, tentang segala ilmu cobalah untuk mulai menerapkan dan berusaha. Kita akan selalu berproses menanjak keatas jangan hanya karena masalah kita memblikan arah jalan yang sudah kita lalui. Kalaupun lelah beteduhlah sejenak, namun harus melanjutkan kembali perjalanan yang masih sangat jauh. Salam bahagia dan semnagta selalu untuk kita semua, Tuhan maha bertanggung jawab.

0 comments:

Post a Comment