Tuesday, January 8, 2013

Hidup itu indah dengan apapun kondisinya

0 comments

Hidup itu sangat indah apapun kondisinya
Judul yang saya ambil mungkin terlihat kontrofersial bagaimana mungkin hidup indah dengan kondisi apapun. Kalau kelaparan, tidak punya uang apakah itu juga di bilang indah? Kalau menderita karena tidak punya rumah apa itu juga indah? Kalau setiap hari harus menahan rasa sakit apa itu juga di bilang indah? Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainya lagi, namun semuanya saya jawab “iya”. Alasanya apa? Alasanya juga sebanyak pertanyaan yang terlontar pastinya, namun ujungnya sama hidup itu indah.
Orang yang belum pernah merasakan deritanya kelaparan, tidak ada makanan, tentu akan bertanya apakah ketika saya lapar saya akan bahagia? Tapi bagi orang yang sering merasakan kelaparan, kelaparan itu juga suatu keindahan tersendiri. Ketika mereka lapar kemudian makan seadanya itu terasa sangat nikmat. Namun bayangkan ketika yang tidak pernah merasakan? Mereka cenderung manja dan tidak mau memakan makanan yang ada ujungnya ya merasakan derita lagi. Apakah anda berpikir orang yang hidup di jalanan selalu makan tepat waktu? Kalau jawaban anda iya, pola piker anda masih sangat dangkal. Mereka makan tidak memperhatikan kualitas, apalagi ketepatan waktu. Tapi lihat mereka masih sanggup tersenyum dan bernyanyi di deras hujan dan di terik panas mentari.
Saat kita di timpa derita baik sakit, kemiskinan ataupun yang anda anggap sebagai derita kita akan dan cenderung berpikir itu musibah. Ketika kita berpikir itu suatu musibah tentunya kita akan dengan sengaja mensetting otak dan perasaan kita dengan respon duka (kesedihan). Namun lain hal nya jika kita berpikir bahwa kita sedang di beri pelajaran hidup, kita akan lebih merasa semangat. Selain itu juga kita akan meresponya dengan serius dan mengambil hikmahnya. Karena kita tentunya paham ada bahagia setelah kita belajar berupa kepahaman. Seperti yang kita tahu orang yang paham akan dengan mudah melewati hal yang sama di waktu yang akan datang.
Tuhan menjadikan hidup kita lebih berwarna dengan berbagai hal yang berbeda namun serasi dan terdesain begitu indah. Adanya siang pasti ada malam, adanya derita pasti ada bahagia yang sedang menanti. Semua terdesain dengan pola dan aturan yang begitu tertata rapi tidak sedikitpun akan berubah. Bukankah janji Tuhan setelah adanya derita akan datang bahagia? Afalaa Tafakaruun? (Kenapa kau tidak berpikir) kemudian Tuhan juga berkata Nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan? Jadi pada esensinya semua itu nikmat. Derita hanya bagaimana kita mengolah perasaan kita menyikapi keadaan dan kondisi kehidupan kita.
Saya pernah melihat kakek tua dengan badan ringkih namun masih semangat kerja. Saya tanya-tanya kenapa kakek setua itu masih bekerja? Anaknya kemana? Cucunya kemana? Namun setelah saya dekati, dan bertanya kenapa dia bekerja? Dengan santai dia menjawab kalau tidak bekerja badan saya sakit mas, saya sebenarnya sudah pension jawab beliau. Apakah dia merasa menderita dengan profesinya sebagai bekerja di usia lansia? Nyatanya tidak sama sekali, mungkin bagi sebagian orang yang berpola piker dangkal akan berpikir dia tidak bahagia. Harusnya kan masa tua menikmati pensiunan dengan istri, mengurus kebun atau rumah dan lain sebagainya. Bagi beliau bekerja membuatnya bahagia, bagi beliau menjalani rutinitas membuat tubuhnya segar. Beliau bahagia dengan kondisinya yang bagi orang lain mungkin berpikiran tidak bahagia.


Contoh lainnya bisa anda buktikan sendiri, silahkan bertanya kepada pemulung atau orang yang hidup di jalanan apakah mereka bahagia. Mereka akan menjawab dengan lugu dengan berbagai versi, contoh ya mau bagaimana lagi ini hidup saya, saya harus menikmati dnegan senang hati. Ataupun seneng ora seneng yo tak nikmati, inikan menunjukan betapa bijak respon mereka terhadap kondisi hidup itu jauh lebih tinggi ketimbang saya dan mungkin anda.
Seperti yang saya paparkan diatas kita cenderung banyak bertanya-tanya di kehidupan ini dan dengan pertanyaan yang tak semestinya terlontar. Ataupun mungkin tidak penting untuk di tanyakan? Mereka yang hidupnya bahagia cenderung tidak terlalu banyak bertanya dengan pertanyaan yang mencerca kehidupan itu sendiri. Mereka akan cenderung diam namun memikirkan solusi dan tetap tampak calm. Cara seperti inilah yang akan membuat kita mampu bahagia dengan apapun kondisi kita saat ini. Karena kita kan paham bahwa kita sedang menjalani pembelajaran hidup agar kita paham kedepanya mengenai esensi kehidupan yang kita jalani ini.

0 comments:

Post a Comment