Akhir-akhir
ini saya sering merasa takjub dengan unsur bumi yang bernama air. Bukan karena
ibu kota yang terkena banjir atau selokan mataram Yogyakarta yang gak pernah
kelihtan jernih airnya. Tapi saya lebih melihat gerakan air yang begitu
mengirama dan begitu kompak. Air seakan begitu menikmati perannya sebagai air
dia tak pernah marah dan selalu tampak tenang. Bayangkan saja dia selalu
menari-nari melewati bebatuan dan karang (di laut/pantai). Meskipun bagi
sebagian orang katanya air bisa menimbulkan bencana, air itu perusak dan lain
sebagainya. Saya rasa hal tersebut kurang tepat, air itu rahmat dan air itu
rezeki. Meskipun menimbulkan banjir saya rasa itu bukanlah salah air,
manusialah yang semestinya sadar kalau mereka merenggut hak air mengalir. Kata seorang
penulis ternamaan mas Prie banjir itu bukanlah bencana hanya air yang bingung
mencari lubang. Menurut saya tepat sekali air itu tidak akan pernah membanjiri
kalau mereka di beri hak untuk lewat.
Kalau kita mau
sadar dan membuka pikiran,kita dapat belajar dari sifat air yang setiap hari
kita jumpai. Air itu tiada pernah melihat ke masa lalu, air itu selalu bergerak
maju ke depan tidak ada air yang bergerak mundur. Ini memberikan kita gambaran
bahwasanya kita sebagai manusia memang harus terus bergerak maju agar seperti
air yang kuat tapi tetap calm (tenang). Iya masa lalu tak perlu kita jadikan
alasan kita untuk menjalani setiap detik hidup kita. Masa lalu hal yang sudah
berlalu, biarlah berlalu. Kewajiban kita menjalani hari ini dan mempersiapkan
esok hari atau masa depan.
Banyak yang
bilang masa lalu itu guru yang baik, bagi saya kebelinger. Bukan masa lalu guru
yang baik itu tapi pengalaman. Tentunya pengalaman yang berguna untuk
meneruskan kehidupan kita, yang kiranya dirasa kurang berguna ya di buang
jauh-jauh. Ada lagi belajar dari masa lalu, menurut saya juga kebelinger juga. Orang
yang belajar dari masa lalu hanya akan membandingkan dengan masa lalunya dan
hidupnya akan terus di bui di mindsetnya sendiri. Sebagai contoh dulu si A
dapat uang 1 juta di bulan yang lalu. Kemudian dia di bulan kedua dapat 500
ribu. Karena si A belajar dari masa lalu dia akan membandingkan dengan masa
lalunya yang ujungnya gak bersyukur. Sial bulan lalu saya dapat satu juta bulan
ini cuma 500 ribu. Begitupun sebaliknya si A dapat 1 juta di bulan lalu
kemudian 2 juta di bulan ini. Dengan membandingkan dia akan bilang dengan nada
sombong ini hasil kerjaku, karena aku belajar dari masa laluku kemaren. Secara tidak
langsung melupakan kekuatan hebat yang menggerakan dirinya.
Boleh memotivasi
diri dari kegagalan masa lalu namun jangan membawa masa lalu menjadi bagian
yang tak bisa dilepas dari kita. Intinya setiap kehidupan kita harus terus
meningkatkan kualitas diri kita, kualitas hidup kita. Ketika usaha kita
maksimal pasti hasil atau outputnya juga maksimal tak perlu membandingkan di
masa lalu. Yang terpenting itu effort kita atau usaha kita untuk terus berbenah
dari segala aspek kehidupan ini.
Hal yang kedua
yang kita pelajari dari air itu adalah kemampuan adaptasi yang luar biasa. Sifat
air itu mampu menempati segala bentuk ruang, mau itu kerucut, kubus atau bentuk
yang ruang yang njelimet sekalipun. Sifat
air yang satu ini agaknya memang sangat susah dilakukan oleh manusia tapi saya
yakin kita sebagai mahluk yang diciptakan sempurna pasti mampu untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Orang yang kurang dapat beradaptasi
dengan kondisi yang ada cenderung hidup kurang bahagia dan tampak murung. Banyak
contoh yang sering terjadi di aktivitas kita sehari-hari. Saya dan anda barang
kali sering mengalami hal semacam itu.
Menyesuaikan diri
dengan kondisi baru memang bukanlah perkara yang mudah. banyak orang yang
mengundurkan diri karena tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan kondisi
kerjanya. Namun hal yang sering menjadi perhatian dan memang menarik untuk
diperhatikan adalah menyesuaikan diri dengan kesusahan atau derita. Orang yang
terbiasa hidup mewah, senang, kaya raya secara harta. Kemudian tiba-tiba koleps
dan hidup susah akan butuh waktu lama untuk bisa menyesuaikan kondisinya. Bahkan
mungkin bisa bunuh diri hanya karena perkara tidak mampu beradaptasi. Namun sebaliknya
ketika orang yang biasa hidup susah kemudian hidup senang akan mampu beradaptasi
meski kadang terlihat sedikit norak. Tetapikan
poin pentingnya bisa beradaptasi?
Makanya mengkontrol
setiap detik nikmat yang di berikan Tuhan dengan bersyukur menjadi senjata yang
bisa dibilang mujarab. Karena dengan hal semcam itulah kita akan mampu bisa
hidup dengan kondisi apapun seperti air. Air unsur yang diciptakan Tuhan dengan
penuh rasa syukur. Dibuktikannya selalu bermanfaat bagi umat manusia.
Sifat yang
ketiga telah disinggung diparagraph sebelumnya yakni air selalu bermanfaat
untuk umat manusia di dunia ini. Harapannya kita juga mampu menjadi sosok yang
bisa bermnafaat bagi orang lain dan alam ini pastinya. Ketika air membentuk
pola yang namanya banjir padahal air nyasar. Pasti ada manusia yang di
untungkan juga. Tempat penyucian mobil dan motor kebanjiran order. Bengkel juga
menerima banyak order bukan? Produksi makannan instan juga tiba-tiba mengalami
kenaikan produksi. Penjual wedang jahe dan rondepun tak bakalan ketinggalan
meraup untung. Petugas kebersihan tak perlu sulit membuang sampah karena sudah
terbawa air. Ada manfaatnya juga bukan yang dinamakan banjir itu? Air juga
menjadi unsur yang paling dicintai kaum agraris negeri ini. Mereka tidak peduli
air dihujat orang metropolitan, kecintaan mereka tulus ke air sebagai unsur
yang dapat menyuburkan tanaman mereka.
Air sebagai
ciptaan Tuhan pastinya juga akan memberikan pembelajaran yang bermanfaat bagi
manusia. Karena pada esensinya apa yang telah diciptakan Tuhan itu ada hikmah
dan pelajaran yang harus kita petik. Yakinlah saya dan andalah yang akan
merubah tataran bumi ini menjadi lebih baik. Jangan menunggu keajaiban datang,
kerjakan apa yang bisa kita kerjakan sekarang. Ingat hidup ini bukanlah
keajaiban namun yakinlah apa yang terjadi dihidup ini suatu keajaiban.
0 comments:
Post a Comment