Friday, January 18, 2013

Air Kamu Lagi kenapa to?

0 comments
Akhir-akhir ini saya sering merasa takjub dengan unsur bumi yang bernama air. Bukan karena ibu kota yang terkena banjir atau selokan mataram Yogyakarta yang gak pernah kelihtan jernih airnya. Tapi saya lebih melihat gerakan air yang begitu mengirama dan begitu kompak. Air seakan begitu menikmati perannya sebagai air dia tak pernah marah dan selalu tampak tenang. Bayangkan saja dia selalu menari-nari melewati bebatuan dan karang (di laut/pantai). Meskipun bagi sebagian orang katanya air bisa menimbulkan bencana, air itu perusak dan lain sebagainya. Saya rasa hal tersebut kurang tepat, air itu rahmat dan air itu rezeki. Meskipun menimbulkan banjir saya rasa itu bukanlah salah air, manusialah yang semestinya sadar kalau mereka merenggut hak air mengalir. Kata seorang penulis ternamaan mas Prie banjir itu bukanlah bencana hanya air yang bingung mencari lubang. Menurut saya tepat sekali air itu tidak akan pernah membanjiri kalau mereka di beri hak untuk lewat.
Kalau kita mau sadar dan membuka pikiran,kita dapat belajar dari sifat air yang setiap hari kita jumpai. Air itu tiada pernah melihat ke masa lalu, air itu selalu bergerak maju ke depan tidak ada air yang bergerak mundur. Ini memberikan kita gambaran bahwasanya kita sebagai manusia memang harus terus bergerak maju agar seperti air yang kuat tapi tetap calm (tenang). Iya masa lalu tak perlu kita jadikan alasan kita untuk menjalani setiap detik hidup kita. Masa lalu hal yang sudah berlalu, biarlah berlalu. Kewajiban kita menjalani hari ini dan mempersiapkan esok hari atau masa depan.
Banyak yang bilang masa lalu itu guru yang baik, bagi saya kebelinger. Bukan masa lalu guru yang baik itu tapi pengalaman. Tentunya pengalaman yang berguna untuk meneruskan kehidupan kita, yang kiranya dirasa kurang berguna ya di buang jauh-jauh. Ada lagi belajar dari masa lalu, menurut saya juga kebelinger juga. Orang yang belajar dari masa lalu hanya akan membandingkan dengan masa lalunya dan hidupnya akan terus di bui di mindsetnya sendiri. Sebagai contoh dulu si A dapat uang 1 juta di bulan yang lalu. Kemudian dia di bulan kedua dapat 500 ribu. Karena si A belajar dari masa lalu dia akan membandingkan dengan masa lalunya yang ujungnya gak bersyukur. Sial bulan lalu saya dapat satu juta bulan ini cuma 500 ribu. Begitupun sebaliknya si A dapat 1 juta di bulan lalu kemudian 2 juta di bulan ini. Dengan membandingkan dia akan bilang dengan nada sombong ini hasil kerjaku, karena aku belajar dari masa laluku kemaren. Secara tidak langsung melupakan kekuatan hebat yang menggerakan dirinya.
Boleh memotivasi diri dari kegagalan masa lalu namun jangan membawa masa lalu menjadi bagian yang tak bisa dilepas dari kita. Intinya setiap kehidupan kita harus terus meningkatkan kualitas diri kita, kualitas hidup kita. Ketika usaha kita maksimal pasti hasil atau outputnya juga maksimal tak perlu membandingkan di masa lalu. Yang terpenting itu effort kita atau usaha kita untuk terus berbenah dari segala aspek kehidupan ini.
Hal yang kedua yang kita pelajari dari air itu adalah kemampuan adaptasi yang luar biasa. Sifat air itu mampu menempati segala bentuk ruang, mau itu kerucut, kubus atau bentuk yang ruang yang njelimet sekalipun. Sifat air yang satu ini agaknya memang sangat susah dilakukan oleh manusia tapi saya yakin kita sebagai mahluk yang diciptakan sempurna pasti mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Orang yang kurang dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada cenderung hidup kurang bahagia dan tampak murung. Banyak contoh yang sering terjadi di aktivitas kita sehari-hari. Saya dan anda barang kali sering mengalami hal semacam itu.
Menyesuaikan diri dengan kondisi baru memang bukanlah perkara yang mudah. banyak orang yang mengundurkan diri karena tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan kondisi kerjanya. Namun hal yang sering menjadi perhatian dan memang menarik untuk diperhatikan adalah menyesuaikan diri dengan kesusahan atau derita. Orang yang terbiasa hidup mewah, senang, kaya raya secara harta. Kemudian tiba-tiba koleps dan hidup susah akan butuh waktu lama untuk bisa menyesuaikan kondisinya. Bahkan mungkin bisa bunuh diri hanya karena perkara tidak mampu beradaptasi. Namun sebaliknya ketika orang yang biasa hidup susah kemudian hidup senang akan mampu beradaptasi meski kadang terlihat sedikit norak.  Tetapikan poin pentingnya bisa beradaptasi?
Makanya mengkontrol setiap detik nikmat yang di berikan Tuhan dengan bersyukur menjadi senjata yang bisa dibilang mujarab. Karena dengan hal semcam itulah kita akan mampu bisa hidup dengan kondisi apapun seperti air. Air unsur yang diciptakan Tuhan dengan penuh rasa syukur. Dibuktikannya selalu bermanfaat bagi umat manusia.
Sifat yang ketiga telah disinggung diparagraph sebelumnya yakni air selalu bermanfaat untuk umat manusia di dunia ini. Harapannya kita juga mampu menjadi sosok yang bisa bermnafaat bagi orang lain dan alam ini pastinya. Ketika air membentuk pola yang namanya banjir padahal air nyasar. Pasti ada manusia yang di untungkan juga. Tempat penyucian mobil dan motor kebanjiran order. Bengkel juga menerima banyak order bukan? Produksi makannan instan juga tiba-tiba mengalami kenaikan produksi. Penjual wedang jahe dan rondepun tak bakalan ketinggalan meraup untung. Petugas kebersihan tak perlu sulit membuang sampah karena sudah terbawa air. Ada manfaatnya juga bukan yang dinamakan banjir itu? Air juga menjadi unsur yang paling dicintai kaum agraris negeri ini. Mereka tidak peduli air dihujat orang metropolitan, kecintaan mereka tulus ke air sebagai unsur yang dapat menyuburkan tanaman mereka.
Air sebagai ciptaan Tuhan pastinya juga akan memberikan pembelajaran yang bermanfaat bagi manusia. Karena pada esensinya apa yang telah diciptakan Tuhan itu ada hikmah dan pelajaran yang harus kita petik. Yakinlah saya dan andalah yang akan merubah tataran bumi ini menjadi lebih baik. Jangan menunggu keajaiban datang, kerjakan apa yang bisa kita kerjakan sekarang. Ingat hidup ini bukanlah keajaiban namun yakinlah apa yang terjadi dihidup ini suatu keajaiban. 

0 comments:

Post a Comment