Berbicara masalah kehidupan memang tiada pernah ada habisnya akan
terus di perbincangkan. Berbagai buku yang membahas sisi kehidupan
manusia terus membanjiri pasaran buku negeri ini. Mulai dari membahas tentang
bagaimana cara hidup bahagia. Strategi hidup sukses dengan hitungan jam atau
apalah semuanya di tawarkan seakan manusia negeri ini penuh dengan berbagai macam
masalah. Kalaupun nyatanya seperti itu mungkin anda dan hati saya saja yang
menjawab.
Manusia negeri ini makin hari makin menyukai hal-hal yang sifatnya
instan. Makanya peluang inilah yang di gunakan orang untuk masuk memanfaatkan
kesukaan manusia negeri ini pada hal instan. Bayangkan saja makanan instan
seperti mie meskipun terdiri banyak merk dan produk yang berbeda tetap saja
habis di pasaran. Padahal seperti yang kita ketahui hal yang bersifat instan
itu kurang baik untuk kesehatan (makanan). Buku-buku yang menawarkan strategi
kaya dalam hitungan jam begitu laris di pasaran. MLM yang menawarkan berbagai
kemewahan yang bisa di dapat dalam sekejap membius mahasiswa-mahasiswa yang
demen dengan hal instan. Ujungnya kenyataanya tidak sesuai dengan
ambisinya/keinginannya. Ujung-ujungnya marah, frustasi dan lain sebagainya.
Dengan latar belakang kondisi semcam itulah mestinya kita yang
masih sadar bahwa untuk mencapai suatu hal itu bukanlah perkara mudah. Merubah kehidupan
itu tidak segampang membalikan telapak tangan kata orang tua. Memang nyatanya
seperti itu perlu tahapan dan proses yang panjang. Bayi saja untuk bisa
berjalan harus melalui tahapan merangkak, titah
(berjalan dengan di pegangi), harus jatuh bangun untuk bisa berjalan. Namun
hasilnya mereka dapat berjalan dan kita juga seperti itu bukan? Begitupun hidup,
untuk menjadi manusia yang hebat perlu melalui proses yang tidak sebentar. Perlu
penempaan, cobaan, suka dan duka mengarungi kehidupan. Kata seorang pepatah
ombak yang kecil tidak akan menghasilkan nahkoda yang hebat. Begitu pula
kehidupan atau hidup kita, jika berjalan flat
(datar) kita akan menjadi manusia yang biasa-biasa saja bukan?
Meskipun melalui proses damun tetaplah yakin bahwa kehidupan ini,
hidup kita ini sudah terencana jauh sbelum kita turun dimuka bumi ini. Atau secara
religi sering disebut qodo dan qodar manusia, yakni hal yang sudah terjadi dan
akan terjadi kepada kita. Semuanya memang telah terdesain secara sempurna oleh
sang Maha Kuasa. Dan yang perlu digaris bawahi Dia itu maha tnaggung jawab, Dia
tiada akan pernah menelantarkan ciptaan-Nya bukan? Tinggal kita mau menjemput
jalan untuk sukses atau tidak? Jika kita hanya berdiam diri iya sama saja
bohong. Bayangkan anda di tawari makan namun anda masih membisu dan tidak mau
mendekat. Iya yang nawarin anda akan segan untuk menghampiri anda. Meskipun Tuhan
tidak akan seperti itu, Tuhan selalu ada untuk hamba-Nya. Namun kita juga harus
kembali lagi bahwasanya “Tuhan tiada akan merubah nasib suatu kaum ketika
mereka tidak merubahnya sendiri” (ar-rad :13). Ini menjadi gambaran bahwa kita
harus berusaha dengan segala kemampuan kita untuk membalikan keadaan hidup kita
yang mungkin dirasa kurang baik.
Kita ini diciptakan dengan keadaan sempurna (konteks sempurna
Tuhan bukan manusia). Kita telah berjuang dari lebih dari 300 juta sel sperma
dan hanya diri kita sendiri yang mampu sampai di ovum ibu. Dari pertemuan
itulah kemudian kita terlahir di dunia ini. Seseungguhnya kita sudah memiliki
kespesialan dalam penciptaan. Maka jika kita menyia-nyiakan hal itu kita
termasuk sudah rugi. Semua manusia pasti mampu melakukan hal yang mungkin
dianggap sulit selagi mau berjuang dan berusaha untuk hal itu. Jadi ketika saat
ini anda dan saya merasa dalam kondisi yang mungkin memaksa kita untuk bekerja
ekstra karena ketidak cocokan suatu hal. Misalnya salah jurusan kuliah, teruskan
dan berusaha anda pasti bisa melaluinya. Anda berada di suatu pekerjaan yang
memaksa anda memulai dari nol lakukan saja pekerjaan itu kalau sudah tahu
celahnya anda akan mudah melakukannya. Orang-orang hebat di dunia ini melalui
hal yang tidak mengenakan terlebih dahulu dan kemudian mereka memetik hasilnya.
Contoh Thomas Alfa Edi Son, dia dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap
bodoh. Dia pernah melakukan berkali-kali dalam membuat lampu bahkan beribu
kali. Andai saja dia putus asa mungkin saat ini dunia gelap ketika malam hari.
Jadi tetaplah jalani apa yang sedang anda jalani saat ini sambil
terus berusaha mencari kelebihan anda. Kembangkanlah kelebihan anda, jangan
pernah under estimate. salam
semangat dan selamat berjuang di kehidupan ini semoga kita bisa sampai di titik
puncak yang sama bernama kesuksesan.
0 comments:
Post a Comment