Friday, November 23, 2012

Berhentilah

0 comments

BERHENTILAH

Melihat Indonesia raya
Mendengar jeritan dan tangisan penderitaan
Manusia makin asyik dengan pertikaian dan permusuha  atas nama kebenaran
Manusia berebut kebenaran dengan mengatasnamakan ideology
Bertikah dan saling menyerang demi sebuah kekuatan dan pengakuan sang insan
Tuhan dianggapnya milik sendiri,  Tuhan dijadikan alasan untuk menyerang mereka yang tak sepaham
Segitu sempitkah alur pemahamanmu tentang Kebenaran dan Tuhan?
Atau hatimu tak lagi mampu mendengar jeritan umat yang makin muak  melihat polah dan tingkahmu
Berjuta anak tak sekolah, berjuta anak mangis kelaparan kau biarkan
Kebenaran macam apa yang sedang kau perjuangkan?
Wahai engkau yang berpenampilan lemut berhati keras
Wahai engkau  yang berpenampilan rendah hati berkepala batu
Wahai engkau yang berpakaian alim, berkain kebencian
Kami lelah, kami enggan, kami muak mendengar alunan kata-katamu yang sumbang tak bermakna
Mendengar khotbahmu yang menebarkan kebencian
Berhentilah dan berhentilah membuat negeriku menangis

Yogyakarta 21 mei 2012
12.17

0 comments:

Post a Comment