Semua akan indah
pada manfaat nya
Berambisi
mendapatkan sesuatu itu wajar, punya keinginan yang menggebu-gebu juga wajar
sebagai manusia yang hidup di dunia yang fana ini. Namun tidak kah kita
menyadari bahwasannya hal yang kita kejar belum tentu memberikan dampak atau
manfaat bagi kita atau bahkan sekeliling kita? Pertanyaan semacam ini lah yang
perlu kita tanyakan kepada diri sendiri. Sejauh mana manfaat dapat kita peroleh
dari apa yang kita kejar selama ini. Apa mungkin kita hanya memenuhi nafsu atau
ambisi sang diri semata. Sudah seharusnya azas manfaat harus kita bangun
kembali di sendi-sendi kehidupan yang sekarang ini. Hidup di zaman yang sudah
di penuhi kompetensi semata, tanpa memandang lawan atau kawan. Hidup di dunia
yang begitu tragis.
Sebuah cerita
lucu namun engelitik akan coba saya bagikan kepada temen-temen semoga kita
dapat termotivasi untuk hidup lebih bermanfaat.
Cerita ini
bermula saat seorang pemuda yang
kerjaannya setiap hari hanya membawa sepotong kayu dari hutan dekat tempat dia
tinggal. Hampir setiap hari dua sampai tiga kali dia bolak balik hutan untuk
membawa potongan kayu bekas untuk di kumpulkan. Semua orang yang melihat nya
selalu menertawakannya tiap kali dia lewat di hadapan mereka. Namun dengan
penuh ketegaran pemuda itu terus melangkahkan kaki nya membawa potongan kayu
yang berat. Satu demi satu batang kayu
di kumpulkan di gubuknya yang sederhana. Teman sebayanya kebanyakan lebih
memilih menjadi buruh tani demi uang yang jumlahnya tidak seberapa. Di mata
orang-orang pemuda itu di anggap pemuda yang tak memiliki masa depan yang cerah
dan hanya seorang pengangguran yang kerjanya Cuma membawa ptongan kayu.
Lambat laun
kayu-kayu yang dia bawa dari hutan, di potongi kecil-kecil dan dia ukir
sederhana. Dengan bentuk yang bermacam-macam, mulai dari kotak, bulat dan oval.
Dia bekerja sednririan tanpa di bantu oleh siapa pun. Hanya ayah dan ibunya
yang setia melihat hasil karya anaknya yang kian hari kian menumpuk di beranda
rumah. Dan mereka hanya mendukung tanpa mengerti banyak apa yang hendak di
lakukan anaknya kelak. dan hasil yang bisa di capai dari potongan kayu-kayu
kecil sepeti itu.
Setelah beberapa
bulan warga desa bingung kenapa pemuda yang biasanya membawa kayu tidak lagi
beraktifitas seperti biasanya. Kemudian ada beberapa informasi dari mulut ke
mulut pemuda itu sudah pergi ke kota dengan membawa potongan dan ukiran
kayunya. Dan dia menjualnya di kota dalam bentuk mainan anak yang uni,
kerajianan pot bunga, alat-alat keperluan rumah tangga dan lain sebagainya. Dan
semua karyanya laku keras di kota sehingga dia kebanjiran orderan setiap
harinya bahkan dari orang-orang asing. Semua yang dia buat ternyata manfaat
sangat besar, karena hanya memanfaatkan sisa limbah potongan kayu yang terdapat
banyak di hutan dekat tempat dia tinggal di desa. Dan singkat cerita dia
menjadi jutawan dan mampu membangun desa nya menjadi lebih baik. Memperkerjakan
pemuda-pemuda sebagai pengrajin. Dan membangun jalan-jalan di desanya temapt
dia tinggal sebagai sarana transportasi. Sehingga akses ke desa nya pun menajdi
lebih mudah dan warga yang tadinya menertawakan kini jadi bangga dengan
usahanya. Dan yang membanggakan lagi hutan dekat temapt dia tinggal tetap
terjaga karena di samping selalu reboisasi dia juga hanya memanfaatkan
kayu-kayu limbah.
Itulah lah bukti
bahwa segala hal yang kita lakukan akan indah pada manfaatnya kelak ketika
semua orang tepuk tangan bangga pada usaha kita.
0 comments:
Post a Comment